Jakarta (ANTARA) - Persaingan ketat di kelas Le Mans Prototype 2 (LMP2) membuat kesalahan kecil yang dilakukan merugikan Team WRT 31 pada putaran kedua FIA World Endurance Chamionship (FIAWEC), 6 Hours of Portimao, di Portugal, Minggu waktu setempat.
Sean Gelael, yang dipercaya menjadi starting driver WRT 31, memulai dengan kepercayaan diri tinggi. Start dari P7 dia melakukannya dengan fantastis, karena langsung memimpin dalam beberapa tikungan.
Serangan dari Doriane Pin (Prema Racing #63) tak membuatnya goyah. Sean terus berada di depan, namun dua mobil yang akhirnya jadi pemenang, United Autosports USA #22 dan #23, kemudian menyusulnya. Sean bertahan di posisi tersebut hingga melakukan pit stop.
Setelah itu, ban yang aus membuat Sean yang tak mampu bertahan di barisan depan. Dia kembali berada di luar Top 5 dan kemudian menyerahkan kendali kepada Robin Frinjs. Sayang, kesalahan terjadi saat pit stop.
Sebuah insiden di mana WRT 31 dianggap tak memberikan jalan kepada mobil yang lebih berhak membuat mereka terkena penalti 5 detik yang mesti dijalani pada pit stop berikutnya. Tentu saja hal itu tidak menguntungkan karena Frinjs sedang berusaha mengejar ketertinggalan posisi lomba di atas trek.
Ketika juara dunia F1 1996 yang bertarung di kelas Hypercar, Jacques Villeneuve (Vanwall), mengalami masalah rem dan tergelincir hingga menabrak tembok pengaman, balapan mesti dinetralisir oleh keberadaan Safety Car. Jarak semua pebalap, kembali merapat.
Jarak antara posisi satu hingga lima berkisar tiga sampai dengan lima detik, yang membuat kans WRT 31 ke posisi teratas sangat besar, walau mereka ada di posisi lima.