Muara Enim ajak forum CSR bantu eliminasi "ATM"
Muara Enim, Sumsel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan mengajak Forum CSR dan perbankan di daerah itu untuk berkolaborasi dalam pengendalian dan pencegahan penyakit AIDS, TBC, Malaria atau "ATM" di daerah itu.
Hal itu disampaikan Assisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra H Emran Tabrani pada rapat bersama Pemkab Muara Enim dengan Forum BUMN.
Pemkab Muara Enim menargetkan mampu mengeliminasi AIDS, TBC dan Malaria tahun 2030.
Ia menyebutkan ketiga penyakit yakni AIDS, Tuberculosis dan Malaria (ATM) yang masih menjadi permasalahan dan harus dicari solusi bersama.
Berdasarkan data dari Dinkes Muara Enim, saat ini ini ada 32 kasus HIV/AIDS yang tersebar di beberapa Kecamatan dalam Kabupaten Muara Enim. Selain itu,TBC di Kabupaten Muara Enim saja pada tahun 2022 tercatat 1750 kasus yang tersebar di seluruh kecamatan.
Sedangkan untuk malaria sedang berproses menuju eliminasi malaria pada tahun 2023.
“Tentu kalau tidak kita tuntaskan bersama ini akan menjadi beban pembiayaan kesehatan yang tinggi, belum lagi dampak ekonomi dan sosial yang mengancam dan lebih menakutkan lagi kita kehilangan kelompok usia produktif yang seharusnya ikut menjadi motor pembangunan di Kabupaten dengan SDA melimpah," kata Tabrani.
Ia menegaskan tanpa sinergitas yang dibalut dengan komitmen tinggi rasanya sulit untuk mewujudkan Muara Enim eliminasi ATM di tahun 2030.
Hal itu disampaikan Assisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra H Emran Tabrani pada rapat bersama Pemkab Muara Enim dengan Forum BUMN.
Pemkab Muara Enim menargetkan mampu mengeliminasi AIDS, TBC dan Malaria tahun 2030.
Ia menyebutkan ketiga penyakit yakni AIDS, Tuberculosis dan Malaria (ATM) yang masih menjadi permasalahan dan harus dicari solusi bersama.
Berdasarkan data dari Dinkes Muara Enim, saat ini ini ada 32 kasus HIV/AIDS yang tersebar di beberapa Kecamatan dalam Kabupaten Muara Enim. Selain itu,TBC di Kabupaten Muara Enim saja pada tahun 2022 tercatat 1750 kasus yang tersebar di seluruh kecamatan.
Sedangkan untuk malaria sedang berproses menuju eliminasi malaria pada tahun 2023.
“Tentu kalau tidak kita tuntaskan bersama ini akan menjadi beban pembiayaan kesehatan yang tinggi, belum lagi dampak ekonomi dan sosial yang mengancam dan lebih menakutkan lagi kita kehilangan kelompok usia produktif yang seharusnya ikut menjadi motor pembangunan di Kabupaten dengan SDA melimpah," kata Tabrani.
Ia menegaskan tanpa sinergitas yang dibalut dengan komitmen tinggi rasanya sulit untuk mewujudkan Muara Enim eliminasi ATM di tahun 2030.