Bukti kerukunan umatdi Pati, masjid dan gereja bersebelahan

id Masjid dan gereja berdiri bersebelahan, menjadi bukti kerukunan warga Pati, gereja dan masjid, pati, kerukunan

Bukti kerukunan umatdi Pati, masjid dan gereja bersebelahan

Masjid Al Muqorrobin dan Gereja Kristen Muria Indonesia (GKMI) berdiri bersebelahan hanya dipisah oleh jalan di Desa Winong, Kecamatan Pati Kota, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Kamis (30/3/2023). Hal itu menjadi simbol kerukunan umat beragama di daerah setempat. (ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif)

Pati (ANTARA) - Masyarakat di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, membuktikan penerapan sikap rukun dan toleransi antarumat beragama dalam kehidupan sehari-hari tidaklah sulit karena di Desa Winong terdapat bangunan masjid dan gereja yang berdiri bersebelahan.

Masjid Al Muqorrobin dan Gereja Kristen Muria Indonesia (GKMI) itu, berada di Desa Winong, Kecamatan Pati Kota, Kabupaten Pati, tepatnya di kompleks Perumahan Griya Kusuma Mukti di tepi Jalan Kolonel Sunandar.

"Berdirinya Masjid Al Muqorrobin memang belum lama, sekitar tahun 2002. Sedangkan sebelumnya sudah berdiri gereja," kata Ketua Takmir Masjid Al Muqorrobin Winong di Pati, Rabu.

Sejak awal masjid dibangun, kata dia, tanah yang tersedia memang berhadapan langsung dengan gereja yang hanya dipisahkan oleh jalan. Namun, antara pengurus masjid dan gereja saling bertoleransi dan hormat menghormati.

Ketika ada kegiatan ibadah di masjid yang kebetulan bersamaan dengan kegiatan di gereja, maka dikomunikasikan dengan pengurus gereja. Sebelumnya pernah terjadi ketika pelaksanaan salat Idul Fitri bersamaan dengan kegiatan umat Kristiani di gereja.

"Karena pelaksanaan Salat Id harus dilaksanakan pagi hari, maka kami berkoordinasi dengan pihak gereja," ujarnya.

Jalan yang menjadi pemisah bangunan masjid dan gereja juga digunakan untuk salat Jumat karena jumlah jamaah yang cukup banyak sehingga harus memanfaatkan jalan setempat yang sebelumnya di keramik. Sedangkan keberadaan tempat parkir milik masjid juga dipersilahkan digunakan untuk parkir kendaraan jemaat gereja saat ada kegiatan peribadatan.

Sementara itu, Pendeta Gereja GKMI Winong Didik Hartono membenarkan bahwa antara umat Muslim dan Kristiani memang saling membantu. Ketika kebaktian jemaat gereja yang membawa kendaraan bisa parkir di halaman masjid dan sebaliknya. Saat jamaah masjid cukup banyak juga bisa memanfaatkan halaman gereja.