Wawako Palembang ajak masyarakat jaga kebersihan halte bus

id Wawako Palembang, ajak masyarakat jaga kebersihan, halte bus, cegah kerusakan halte, halte, fasilitas publik, fasum

Wawako Palembang ajak masyarakat jaga kebersihan halte bus

Halte bus di kawasan Jalan Jenderal Sudirman Palembang perlu perbaikan. (ANTARA/Yudi Abdullah/22)

Palembang (ANTARA) - Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti Agustinda mengajak masyarakat di Ibu kota Provinsi Sumatera Selatan itu menjaga kebersihan halte bus dan mencegah gangguan tangan jahil yang dapat merusak fasilitas publik itu.

"Hingga sekarang ini masih banyak ditemukan halte bus yang kondisinya kotor dan dirusak oleh tangan-tangan jahil, padahal pihaknya telah berupaya menjaga kebersihan dan selalu melakukan perbaikan berkala," kata Wawako Fitrianti di Palembang, Kamis.

Melihat fakta di lapangan kondisi halte bus yang kurang baik akibat tangan-tangan jahil, dia mengimbau warga kota setempat bersama-sama menjaga halte bus untuk memberikan kenyamanan kepada pengguna angkutan umum.

"Berdasarkan pengecekan di lapangan beberapa hari terakhir, ditemukan beberapa bagian bangunan halte bus yang sengaja dirusak orang-orang iseng dan dicoret dengan cat semprot, padahal fasilitas umum ini seharusnya dijaga bersama agar bisa selalu digunakan dalam kondisi baik," ujarnya.

Untuk menjaga halte bus tetap bisa digunakan dengan baik dan nyaman , selain mengajak warga untuk bersama-sama memeliharanya, pihaknya memprogramkan perbaikan secara bertahap sejumlah halte bus yang mengalami kerusakan parah.

Sekarang ini mulai banyak halte yang mengalami kerusakan, namun karena keterbatasan dana dilakukan perbaikan secara bertahap dengan prioritas yang kondisi kerusakannya sangat parah dan tidak layak untuk digunakan masyarakat saat menunggu memanfaatkan pelayanan jasa angkutan umum, katanya.

Dia menjelaskan, kota ini memiliki 249 unit halte bus, sebagian besar kondisinya mulai mengalami kerusakan dengan tingkat ringan hingga berat.

Halte yang mengalami kerusakan berat sekarang ini sedang dilakukan pendataan untuk dimasukkan dalam program perbaikan prioritas.

"Perbaikan dilakukan secara bertahap sesuai dengan anggaran dana yang tersedia, namun tidak menutup kemungkinan perbaikan bisa dilakukan pihak ketiga," ujar dia.

Jika ada pihak perusahaan atau lainnya yang ingin berpartisipasi memperbaiki halte bus, pihaknya menyambut baik dan akan memberikan kesempatan membuat desainnya serta memasang logo perusahaan atau pihak yang melakukan perbaikan.

Perbaikan halte dengan dana APBD akan membutuhkan waktu lama dan menyedot anggaran yang cukup besar.

Untuk mempercepat mengatasi masalah kerusakan halte bus di kota ini, pihaknya mengharapkan dukungan pihak ketiga dalam melakukan peningkatan pelayanan kepada pengguna jasa angkutan umum itu, kata Wawako Fitrianti.