Sembilan dari 31 penumpang odong-odong meninggal ditabrak kereta api

id odong-odong ,tabrakan odong-odong ,kereta api ,korban odong-odong ,korban kereta api

Sembilan dari 31 penumpang odong-odong meninggal ditabrak kereta api

Keluarga korban kecelakaan odong-odong menjemput jenazah di RSUD Dr Drajat Prawiranegara, Serang, Banten, Selasa. ANTARA/Mansur

Serang (ANTARA) -
Kepolisian Daerah (Polda) Banten mencatat 31 korban kecelakaan odong-odong yang tertabrak kereta api di perlintasan tanpa palang pintu di Desa Silebu, Kragilan, Kabupaten Serang, Selasa.
 
"Dari 31 penumpang odong-odong itu, di antaranya sembilan orang dilaporkan meninggal dunia dan 22 orang luka berat dan ringan," kata Kepala Bidang Humas Polda Banten Kombes Pol Shinto Silitonga, di Serang.
 
Penumpang yang mengalami kecelakaan odong-odong di perlintasan kereta tanpa palang pintu itu, semuanya warga Cibetik, Kecamatan Walantaka, Kota Serang.
 
Korban kecelakaan itu saat ini berada di RSUD dr Drajat Prawiranegara dan RS Hermina, Kota Serang.
 
Saat itu, kata dia, KA jurusan Rangkasbitung-Merak yang akan melintas di lintasan tanpa palang pintu sudah terlihat kereta dari kejauhan. Namun pengemudi odong-odong bablas tanpa menghiraukan permintaan penumpang dengan melintasi palang pintu.

Baca juga: Mobil Isuzu Elf tabrak sepeda motor, dua tewas
 
Kereta api di lintasan sudah sangat mendekat dan tidak bisa dihindarkan lagi sehingga kecelakaan terjadi. "Kendaraan odong-odong tertabrak KA itu di antaranya sembilan orang meninggal dan puluhan lainya luka-luka," katanya.

Korban odong-odong yang meninggal itu adalah Saptiyah (51 tahun), Sawiyah (71), Saptanis (42), Kadilah (38), Sunenah (55), Yanti (22), Azzizatul Atiah (dua tahun), Ismawati (delapan tahun), dan Amanda (dua tahun).
 
"Semua korban meninggal dunia adalah perempuan,"ujarnya.
 
Sebelum kecelakaan mematikan terjadi, penumpang sudah mengingatkan pengemudi odong-odong tidak mengebut, karena di depan terdapat palang pintu kereta api di Desa Selibu, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten.
 
"Saya kira kecelakaan itu dipastikan pengemudi odong-odong mengabaikan permintaan penumpang," kata Aris (30), warga Desa Cibetik, Kecamatan Walantaka, Serang saat ditemui RSUD dr Dradjat Prawiranegara, Serang, Selasa.

Baca juga: Sembilan tewas dalam tabrakan odong-odong dengan kereta api

Ia mengetahui penumpang sudah mengingatkan pengemudi odong-odong agar tidak mengebut itu dari keponakanya yang selamat dari kecelakaan maut itu. Penumpang odong-odong, termasuk yang meninggal, semuanya warga RT009 Desa Cibetik.