Pertamina ambil bagian pada pelestarian alam di Gunung Lawu

id Pertamina, pelestarian alam, Gunung Lawu

Pertamina ambil bagian pada pelestarian alam di Gunung Lawu

Survei untuk menggali potensi flora yang dilakukan oleh Pertamina, Tahura KGPAA Mangkunagoro I, dengan menggandeng salah satu lembaga peneliti dari Yayasan Generasi Biologi Indonesia. ANTARA/HO-PT Pertamina (Persero)

Solo (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) ambil bagian pada pelestarian alam di kawasan Gunung Lawu agar dapat dimanfaatkan menjadi lokasi penelitian, budi daya, hingga wisata yang membawa nilai tambah bagi masyarakat.

Area Manager Communication, Relations, and Corporate Social Responsibility (CSR) Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga Brasto Galih Nugroho di Solo, Selasa, mengatakan upaya pelestarian alam dan lingkungan keanekaragaman hayati di kawasan konservasi Gunung Lawu tersebut dijalankan bersama Balai Taman Hutan Raya (Tahura) KGPAA Mangkunagoro I yang merupakan pengelola kawasan pelestarian alam di area Gunung Lawu.

Ia mengatakan beberapa waktu lalu keduanya sudah melakukan survei untuk menggali potensi flora yang ada saat ini. Pada survei tersebut, Pertamina dan Tahura KGPAA Mangkunagoro I menggandeng salah satu lembaga peneliti dari Yayasan Generasi Biologi Indonesia.

Berdasarkan hasil survei, ditemukan lebih dari 862 jenis flora dengan spesies asli Gunung Lawu di mana terdapat spesies yang berpotensi menjadi spesies endemik Gunung Lawu.

"Ini bisa menjadi modal awal dalam pengembangan kawasan konservasi Gunung Lawu melalui program yang dijalankan Pertamina," katanya.

Ia juga berharap kerja sama tersebut dapat dilakukan secara berkelanjutan sehingga mampu memberikan manfaat bagi pelestarian alam dan masyarakat di sekitar Gunung Lawu.

Terkait hal itu, Kepala Balai Tahura KGPAA Mangkunagoro I RR Yuni Kusumodewi mengapresiasi Pertamina atas kepedulian dan kerja sama yang dijalankan dalam pengembangan kawasan konservasi Gunung Lawu.

"Dengan adanya program ini tentu saja dapat menambah dan memperkaya baseline data keanekaragaman hayati pada Balai Tahura KGPAA Mangkunagoro I," katanya.

Menurut dia, upaya tersebut dapat menjadi pijakan atau referensi dalam pengambilan kebijakan lebih lanjut dalam upaya pengawetan keanekaragaman hayati Gunung Lawu.