247 pebulu tangkis terbaik dunia bakal turun di Indonesia Open 2022
Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal PP PBSI Muhammad Fadil Imran mengatakan sebanyak 247 pebulu tangkis terbaik dunia dari 32 negara dipastikan bakal turun di turnamen Indonesia Open 2022.
Pada turnamen yang akan berlangsung di Istora Senayan Jakarta, 14-19 Juni ini, panitia juga membolehkan penonton untuk hadir langsung di arena pertandingan namun dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Kita harus bersyukur Indonesia Open bisa kembali digelar di Jakarta. Kemarin (2021) sudah digelar di Bali dengan pranata gelembung, dan kini dengan kembali ke Istora mudah-mudahan atmosfernya akan semakin meriah dengan kehadiran penonton," kata Fadil dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.
Menurut Fadil, berlangsungnya kembali turnamen berlevel BWF Super 1000 di Indonesia setelah sempat absen selama dua tahun akibat pandemi COVID, merupakan sebuah kebahagiaan tersendiri bagi dunia bulu tangkis nasional dan dunia.
Dari sedikit turnamen Super 1000 yang digelar, para pemain tidak hanya bisa mendulang poin sebanyak-banyaknya dari pagelaran Super Series tapi juga bisa menikmati suasana pertandingan yang ramai oleh penggemar.
"Indonesia Open jadi perhelatan paling besar dan bergengsi di Tanah Air. Pemain dan penonton merindukan kemeriahan di Istora. Saya sempat tanya ke (Kento) Momota, apakah rindu bermain di Jakarta? Dia bilang rindu sekali karena suasananya sangat meriah," Fadil mengungkapkan.
Jelang pertandingan bulan depan, Fadil juga memastikan seluruh anggota Skuad Merah Putih siap berlaga dengan kemampuan maksimal. Bagi PBSI, berlaga sebagai tuan rumah harus mengeluarkan performa terbaik walau apapun hasilnya nanti.
Selain itu, PBSI juga akan memperhatikan pelaksanaan prokes bagi seluruh peserta dan penonton. Dengan mulai melandainya kasus COVID di Indonesia dan khususnya Jakarta, nantinya seluruh pihak yang hadir ke Istora akan tetap diwajibkan mengikuti aturan yang berlaku.
"Kami dari PBSI memastikan akan taat mengikuti aturan pemerintah, dalam hal ini pada landasan pelaksanaan kegiatan olahraga. Kami juga sudah mendapat izin dari BNPB untuk menggelar acara ini, lalu dari pemprov juga akan menyesuaikan lewat aturan pergub yang berlaku," Fadil menerangkan.
Dengan kapasitas maksimal Istora Senayan yang mencapai sekitar 7.000 penonton, Fadil optimistis bisa menjaga kondisi dan parameter prokes hingga usainya turnamen.
"Untuk jaga prokes kami optimistis akan maksimal karena kebetulan saya juga sudah kerap menangani hal seperti ini. Tentu akan dilibatkan juga aparat keamanan untuk menjaga pelaksanaan turnamen," kata pria yang juga menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya ini.
Pada turnamen yang akan berlangsung di Istora Senayan Jakarta, 14-19 Juni ini, panitia juga membolehkan penonton untuk hadir langsung di arena pertandingan namun dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Kita harus bersyukur Indonesia Open bisa kembali digelar di Jakarta. Kemarin (2021) sudah digelar di Bali dengan pranata gelembung, dan kini dengan kembali ke Istora mudah-mudahan atmosfernya akan semakin meriah dengan kehadiran penonton," kata Fadil dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.
Menurut Fadil, berlangsungnya kembali turnamen berlevel BWF Super 1000 di Indonesia setelah sempat absen selama dua tahun akibat pandemi COVID, merupakan sebuah kebahagiaan tersendiri bagi dunia bulu tangkis nasional dan dunia.
Dari sedikit turnamen Super 1000 yang digelar, para pemain tidak hanya bisa mendulang poin sebanyak-banyaknya dari pagelaran Super Series tapi juga bisa menikmati suasana pertandingan yang ramai oleh penggemar.
"Indonesia Open jadi perhelatan paling besar dan bergengsi di Tanah Air. Pemain dan penonton merindukan kemeriahan di Istora. Saya sempat tanya ke (Kento) Momota, apakah rindu bermain di Jakarta? Dia bilang rindu sekali karena suasananya sangat meriah," Fadil mengungkapkan.
Jelang pertandingan bulan depan, Fadil juga memastikan seluruh anggota Skuad Merah Putih siap berlaga dengan kemampuan maksimal. Bagi PBSI, berlaga sebagai tuan rumah harus mengeluarkan performa terbaik walau apapun hasilnya nanti.
Selain itu, PBSI juga akan memperhatikan pelaksanaan prokes bagi seluruh peserta dan penonton. Dengan mulai melandainya kasus COVID di Indonesia dan khususnya Jakarta, nantinya seluruh pihak yang hadir ke Istora akan tetap diwajibkan mengikuti aturan yang berlaku.
"Kami dari PBSI memastikan akan taat mengikuti aturan pemerintah, dalam hal ini pada landasan pelaksanaan kegiatan olahraga. Kami juga sudah mendapat izin dari BNPB untuk menggelar acara ini, lalu dari pemprov juga akan menyesuaikan lewat aturan pergub yang berlaku," Fadil menerangkan.
Dengan kapasitas maksimal Istora Senayan yang mencapai sekitar 7.000 penonton, Fadil optimistis bisa menjaga kondisi dan parameter prokes hingga usainya turnamen.
"Untuk jaga prokes kami optimistis akan maksimal karena kebetulan saya juga sudah kerap menangani hal seperti ini. Tentu akan dilibatkan juga aparat keamanan untuk menjaga pelaksanaan turnamen," kata pria yang juga menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya ini.