Museum Belgia kembalikan lukisan yang hilang pada Perang Dunia II

id lukisan,seni,berita sumsel, berita palembang, antara palembang

Museum Belgia kembalikan lukisan yang hilang  pada Perang Dunia II

Lukisan "Flowers" dari Lovis Corinth dikembalikan kepada pengacara Imke Gielen yang mewakili keturunan pasangan Yahudi Gustav and Emma Mayer, lebih dari 70 tahun setelah dirampas Nazi saat Perang Dunia II, di Royal Museums of Fine Arts of Belgium, Brussels, Belgia, 10 Februari 2022. (REUTERS/JOHANNA GERON)

Jakarta (ANTARA) - Museum seni terkemuka Belgia mengembalikan lukisan yang disimpan selama 71 tahun kepada cicit dari pasangan Yahudi yang hartanya dijarah Nazi setelah melarikan diri pada malam Perang Dunia Kedua.

Firma hukum keluarga yang berbasis di Berlin mendekati Musees royaux des Beaux-Arts (Museum Seni Rupa Kerajaan) lebih dari lima tahun yang lalu dan pada Kamis (10/2), lukisan itu diturunkan dan dikemas untuk dikirimkan.

"Seluruh keluarga mencari 30 karya seni," kata pengacara Imke Gielen. "Ini adalah yang pertama yang benar-benar teridentifikasi karena sayangnya kami tidak memiliki gambar lukisan yang hilang," ujarnya dikutip dari Reuters pada Jumat.

Lukisan, bunga merah muda dalam vas biru oleh seniman Jerman Lovis Corinth, adalah milik Gustav dan Emma Mayer, yang meninggalkan rumah mereka di Frankfurt pada tahun 1938 ke Brussel sampai mereka tiba di Inggris pada bulan Agustus 1939.

Namun, mereka tidak dapat membawa barang-barang milik mereka, termasuk 30 lukisan, yang dijarah oleh Nazi. Lukisan lain yang diambil adalah "Flowers" yang dilukis pada tahun 1913 oleh Corinth.

Setelah perang, otoritas Belgia tak mengetahui lukisan itu milik siapa kemudian mempercayakannya ke museum pada tahun 1951, di mana lukisan itu digantung.

Kepala museum Michel Draguet mengatakan lebih mudah untuk menemukan pemilik asli karya seni dalam kasus keluarga Yahudi yang tinggal di Belgia, berkat arsip dan kontak.

"Di sini, tidak mungkin untuk mengetahui apakah karya ini berasal dari Jerman, dari negara lain," kata Draguet.

Museum itu juga menghadirkan dua ruangan yang berisi dan membahas seni dan karya jarahan Nazi yang diambil oleh Belgia pada masa kolonial.