BMKG ingatkan ancaman angin puting beliung di Sumsel

id banjir,banjir palembang,angin puting beliung,cuaca ekstrem,bmkg,bmkg palembang,peringatan dini bmkg,cuaca,iklim,sumsel

BMKG ingatkan ancaman angin puting beliung di Sumsel

Dokumen - Tiang lampu arena atletik yang ada di Jakabaring Sport City (JSC) ambruk usai dilanda angin puting beliung, Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (27/10/2018). Sejumlah fasilitas arena yang ada di JSC rusak diterjang angin puting beliung. (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/foc)

Palembang (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan kepada masyarakat mengenai adanya ancaman bencana angin puting beliung di sejumlah daerah Sumatera Selatan.

Kepala BMKG Stasiun Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang Desindra Deddy Kurniawan di Palembang, Selasa, mengatakan, BMKG sudah merilis peringatan dini mengenai bencana angin puting beliung tersebut, selain tentunya banjir.

Ini karena adanya perkiraan munculnya cuaca ekstrem dalam tiga hari ke depan, 4-6 Januari 2022 pada pagi hingga sore hari di tujuh daerah Sumsel.

Daerah itu, Kabupaten Ogan Komering Ilir meliputi Pangkalan Lapam, Air Sugihan, Kabupaten Muara Enim meliputi Sungai Rotan, Muara Belida, Gelumbang, Kabupaten PALI meliputi Abab, Penukal, Penukal Utara.

Kabupaten Musi Rawas Utara meliputi Rawas Ilir, Kabupaten Musi Banyuasin meliputi Lalan, Bayung Lencir, Lais, Babat Supat, Batanghari Leko, Babat Toman, Sanga Desa, Plakat Tinggi, Lawang Wetan, Sekayu, Lais, Keluang.

Kabupaten Banyuasin meliputi Muara Telang, Tanjung Lago, Air Saleh, Makarti Jaya, Air Kumbang, Muara Padang, Banyuasin I, Banyuasin II, Banyuasin III, Talang Kelapa, Rambutan, Pulau Rimau, Tungkal Ilir, Rantau Bayur, Suak Tapeh, Betung.

Dan, Kota Palembang: Sako, Sukarami, Alang Alang Lebar, Kemuning, Ilir Timur I, Ilir Barat I, Bukit Kecil, Ilir Barat II, Jakabaring, Seberang Ulu I, Ilir Timur III, Ilir Timur II, Seberang Ulu II, Kalidoni, Sematang Borang, Plaju.

Kondisi cuaca ekstrem ini disebabkan munculnya awan konvektif dengan penampakannya bergulung-gulung seperti bunga kol.

Jika awan ini muncul dengan disertai petir, hujan lebat dan angin kencang berkecepatan 25 Knot/jam maka ini berpotensi menimbulkan angin puting beliung.

“Warga diminta waspada jika melibat fenomena alam seperti ini, sudah masuk kategori berbahaya,” kata dia.

Saat ini Sumsel sudah memasuki musim penghujan dengan ditandai bertambahnya intensitas curah hujan, yang puncaknya akan terjadi pada Februari-Maret 2022.

Salah satu kejadian cuaca ekstrem terjadi pada 25 Desember 2021 yakni curah hujan mencapai 160 mm/24 jam sehingga menyebabkan banjir di Kota Palembang.

“Ini sudah kategori ekstrem karena curah hujan untuk satu bulan ditumpahkan alam dalam satu hari. Untuk itu warga diminta waspada dengan terus mengupdate peringatan dini yang kami berikan,” kata dia.