Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN meminta Bank BNI untuk UMKM-nya membantu diaspora Indonesia untuk membuka usaha dalam rangka menaikkan kelas diaspora Indonesia sekaligus membantu tenaga-tenaga kerja Indonesia di luar negeri.
"Saya minta BNI untuk UMKM-nya fokus pada diaspora. Banyak sekali diaspora Indonesia di luar negeri kalah kelas dengan diaspora Malaysia dan Vietnam," ujar Erick Thohir saat memberikan Kuliah Umum Kebangsaan secara daring di Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (12/10).
Menurut Erick Thohir, BUMN perlu melakukan intervensi untuk membantu diaspora Indonesia dengan bantuan biaya untuk membuka usaha di negara tujuan diaspora tersebut.
"Apa salahnya melakukan intervensi kepada diaspora Indonesia dengan bantuan biaya seperti untuk membuka restoran. Kalau nanti diaspora Indonesia itu buka restoran, yang kerja nantinya juga orang-orang Indonesia di sana," katanya.
Tidak hanya meminta BNI membantu diaspora Indonesia untuk membuka usaha, Erick juga saat ini bersama Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) sedang melakukan pemetaan negara-negara yang membutuhkan tenaga kerja serta bidangnya.
"Kita juga sekarang lagi mendorong bersama BP2MI yakni memetakan negara-negara mana yang memerlukan tenaga kerja dan bidangnya apa. Jepang membutuhkan perawat sampai 400.000 orang, Uni Emirat Arab (UEA) juga sama membutuhkan perawat. Kita kirim perawat," kata Erick Thohir.
Menteri BUMN mengatakan bahwa sekarang banyak negara-negara lain makin tua karena makin tua mereka membutuhkan pekerja baru di negaranya.
"Selain pembukaan lapangan kerja di dalam negeri, saya juga mendukung pengembangan tenaga kerja Indonesia di luar negeri bersama BP2MI," ujar Erick.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan komitmennya untuk mendorong BUMN mendukung para pekerja migran Indonesia.
Erick Thohir mengapresiasi langkah BP2MI bekerja sama dengan Bank BNI untuk memberikan kemudahan kepada pekerja migran Indonesia melalui program pembebasan biaya bagi pekerja migran Indonesia mendapatkan fasilitas kredit usaha rakyat dan kredit tanpa agunan.
Menurut Erick, perusahaan-perusahaan milik negara saat ini memberikan dukungan kepada pekerja migran Indonesia yang salah satunya terlihat pada fasilitas bagi kedatangan pekerja migran di Angkasa Pura melalui jalur khusus sehingga pekerja migran Indonesia tidak lagi perlu menunggu.
Ia menyebutkan ada juga fasilitas lounge khusus agar oknum-oknum tak bertanggung jawab tidak memeras mereka.
Menteri BUMN menambahkan bahwa Kementerian BUMN dan perusahaan-perusahaan BUMN tugasnya selalu memberikan dukungan terhadap banyak kementerian atau lembaga negara karena pihaknya itu membangun ekosistemnya.