Dokter Reisa tidak menyarankan anak dibawa keluar rumah
Jakarta (ANTARA) - Dokter yang menjadi Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Reisa Broto Asmoro tak menyarankan Anda membawa anak keluar rumah, bahkan untuk keperluan belanja sekalipun di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat saat ini.
"Sebenarnya tidak disarankan double masker untuk anak. Belanja saja jangan diajak anaknya. Laju penularan sekarang lagi tinggi-tingginya. Jadi, jangan dibawa keluar. Tetap di rumah saja," kata dia dalam sebuah webinar kesehatan, dikutip Selasa.
Bahkan, untuk vaksinasi rutin pun, saat PPKM Darurat ini tidak disarankan dulu. Reisa seperti para dokter di Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyarankan orang tua menunda dulu vaksinasi anak mereka.
"Tunda sampai laju penularannya turun baru nanti kita pertimbangkan melanjutkan vaksin yang harus dipenuhi," ujar Duta Adaptasi Kebiasaan Baru itu.
Reisa mengatakan, kalaupun anak bosan di dalam rumah, Anda bisa mengajaknya ke tempat luar ruang yang tidak ada orang di sana. Tetaplah kenakan masker pada anak, tetapi tak perlu sampai double masker.
"Kalau bosan, diajak ke tempat yang memang kosong, tidak ada orang, outdoor activity, hanya ada keluarga. Masih bisa dengan satu masker saja," demikian tutur dia.
"Sebenarnya tidak disarankan double masker untuk anak. Belanja saja jangan diajak anaknya. Laju penularan sekarang lagi tinggi-tingginya. Jadi, jangan dibawa keluar. Tetap di rumah saja," kata dia dalam sebuah webinar kesehatan, dikutip Selasa.
Bahkan, untuk vaksinasi rutin pun, saat PPKM Darurat ini tidak disarankan dulu. Reisa seperti para dokter di Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyarankan orang tua menunda dulu vaksinasi anak mereka.
"Tunda sampai laju penularannya turun baru nanti kita pertimbangkan melanjutkan vaksin yang harus dipenuhi," ujar Duta Adaptasi Kebiasaan Baru itu.
Reisa mengatakan, kalaupun anak bosan di dalam rumah, Anda bisa mengajaknya ke tempat luar ruang yang tidak ada orang di sana. Tetaplah kenakan masker pada anak, tetapi tak perlu sampai double masker.
"Kalau bosan, diajak ke tempat yang memang kosong, tidak ada orang, outdoor activity, hanya ada keluarga. Masih bisa dengan satu masker saja," demikian tutur dia.