Jakarta (ANTARA) - Perpanjangan relaksasi PPnBM kendaraan bermotor roda empat yang diumumkan pemerintah belum lama ini disambut positif oleh industri otomotif yang kemudian bersiap dengan berbagai strategi untuk menggenjot produksi karena permintaan mobil diperkirakan akan terus tumbuh.
"Dengan perpanjangan PpnBM ini, pemesanan kendaraan akan meningkat kembali dan tantangan terbesar kami supaya bisa memproduksi kendaraan semaksimal mungkin agar konsumen dapat menerima secepat-cepatnya," kata Direktur Pemasaran dan Penjualan serta Inovasi Bisnis PT Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy kepada Antara di Jakarta, Minggu.
Namun sebelum itu, pihaknya juga masih menunggu aturan legalnya terkait belum diterbitkannya peraturan menteri keuangan soal perpanjangan relaksasi PPnBM tersebut.
Baca juga: Kemenko Maritim: Setiap kebijakan selalu dihitung cermat
Baca juga: Menperin: Perpanjangan PPnBM kendaraan bermotor tunggu penerbitan PMK
"Kami masih menunggu sampai seluruh instrumen legal sebagai dasar hukum itu direlease dulu," kata Billy.
Diakuinya sejak diberlakukan relaksasi PPnBM pada Maret, penjualan mobil Honda mengalami peningkatan. Penjualan HPM secara ritel pada Januari sebesar 7.068 unit dan Pebruari 2021 mencapai 6.018 unit, maka mulai Maret naik menjadi 10.048 unit dan April naik menjadi 10.189 unit.
Kemudian Mei turun menjadi 8.538 unit. Meski penjualan Mei turun dibanding April, namun tetap lebih tinggi dibanding Januari dan Februari sebelum relaksasi PPnBM diberlakukan.
"Penjualan Mei turun karena jumlah kerja yang lebih sedikit dari April, karena ada Lebaran," kata Billy.
Untuk mengantisipasi permintaan mobil yang terus tumbuh akibat relaksasi PPnBM diperpanjang, pihaknya melakukan sejumlah strategi, diantaranya menggenjot produksi.
Baca juga: Pemerintah perpanjang diskon 100 persen PPnBM kendaraan bermotor
"Strateginya, produksi akan kami lakukan dengan kapasitas penuh mengikuti prokes yang ada dan ketersediaan komponen," kata Billy.
Hal senada dikemukakan Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy. Ia mengatakan perpanjangan relaksasi PPnBM otomotif akan membuat pasar mobil di Indonesia bergerak dinamis.
"Secara demand akan lebih baik," ujarnya
Untuk itu pihaknya akan mengusahakan produksi mobil Toyota semaksimal mungkin, juga kecepatan logistik dan distribusi agar waktu tunggu penerimaan kendaraan oleh konsumen tidak terlalu lama.
Diakui Anton saat ini rata-rata masa tunggu pengiriman kendaraan mencapai sekitar dua bulan, karena permintaan yang tinggi tidak sebanding dengan kecepatan produksi.
"Produksi bahkan sudah lakukan lembur dan bekerja di akhir pekan," kata Anton.
Berita Terkait
Pemerintah berikan insentif PPnBM untuk dua kategori kendaraan
Selasa, 8 Februari 2022 16:04 Wib
Pemerintah lanjutkan diskon pajak pembelian mobil baru harga Rp200-Rp250 juta
Selasa, 18 Januari 2022 15:59 Wib
Kemarin, "Layangan Putus" cetak rekor hingga temuan fosil naga laut
Kamis, 13 Januari 2022 13:01 Wib
Pakar: Penerapan relaksasi PPnBM masih dibutuhkan
Selasa, 28 Desember 2021 10:21 Wib
Simak empat hal perlu dipersiapkan sebelum beli mobil baru
Jumat, 26 November 2021 14:14 Wib
Pemerintah dorong masyarakat manfaatkan insentif PPnBM
Kamis, 18 November 2021 12:38 Wib
Presiden: Kebijakan PPnBM relaksasi industri otomotif di masa pandemi
Rabu, 17 November 2021 15:22 Wib
Dukung PPnBM, Qoala hadirkan ragam asuransi perlindungan mobil
Selasa, 12 Oktober 2021 10:22 Wib