Mataram (ANTARA) - Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) kembali membuka aktivitas wisata pendakian dua hari setelah (H+2) Idul Fitri 1442 Hijriah karena sebelumnya sempat ditutup pada 12-14 Mei 2021.
"Aktivitas pendakian mulai dibuka hari ini, namun masih menerapkan kuota terbatas di masing-masing jalur pendakian," kata Kepala BTNGR Dedy Asriady, ketika dihubungi ANTARA dari Mataram, Sabtu.
Ia menyebutkan enam jalur pendakian resmi yang dibuka, yakni jalur pendakian Sembalun, Tete Batu, dan Timbanuh, di Kabupaten Lombok Timur. Selain itu, jalur pendakian Torean, dan Senaru, di Kabupaten Lombok Utara, dan jalur pendakian Aik Berik, di Kabupaten Lombok Tengah.
Masing-masing jalur pendakian sudah ditetapkan batas maksimal jumlah wisatawan yang akan melakukan pendakian. Misalnya, jalur pendakian Sembalun, dan Senaru, masing-masing 75 orang per hari atau 50 persen dari total kapasitas kunjungan.
Sementara jalur pendakian Timbanuh, dan Aik Berik, maksimal 50 orang per hari. Sedangkan dua jalur pendakian baru, yakni Torean, dan Tete Batu, maksimal hanya 30 orang per hari.
Dedy menambahkan setiap wisatawan yang akan melakukan pendakian wajib membeli tiket secara daring (online) melalui aplikasi e-Rinjani yang bisa diunduh melalui Playstore.
"Kami juga menerapkan protokol kesehatan, yakni setiap pendaki wajib diperiksa suhu tubuhnya, mengenakan masker, dan bagi pendaki dari luar NTB wajib menunjukkan surat keterangan bebas COVID-19," katanya.
Selain wisata pendakian, BTNGR juga tetap membuka delapan destinasi wisata alam nonpendakian yang ada di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani.
Delapan tempat wisata alam nonpendakian tersebut, yakni Air Terjun Otak Kokok, Air Terjun Jeruk Manis, Air Terjun Mayung Polak, Air Terjun Mangku Sakti, Gunung Kukus, Telaga Biru, Sebau, dan Savana Propok.
Ia mengatakan delapan destinasi wisata nonpendakian tersebut dibuka untuk masyarakat umum yang ingin berwisata setelah Lebaran, namun tetap menerapkan pembatasan, yakni kuota 30 persen dari kapasitas normal.
"Para pengunjung juga diwajibkan menerapkan protokel kesehatan, yakni menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer," demikian Dedy Asriady.
Berita Terkait
Rionny belum puas dengan dua medali perunggu Kejuaraan Dunia Junior
Senin, 14 Oktober 2024 10:30 Wib
Ganda putri Isyana/Rinjani bawa tim Merah Putih menang 4-1 atas India
Minggu, 30 Juni 2024 20:22 Wib
Seorang pendaki meninggal dunia di Gunung Rinjani
Kamis, 2 November 2023 13:58 Wib
Semburat emas di Mantar
Minggu, 23 Juli 2023 10:05 Wib
Innalillahi, seorang pendaki tewas di Gunung Rinjani
Selasa, 25 April 2023 20:18 Wib
Jamur morel langka tumbuh di Gunung Rinjani
Minggu, 6 November 2022 22:26 Wib
Wisata Bumi, Harapan Masyarakat Belitung
Jumat, 28 Oktober 2022 13:35 Wib
Berburu spot di kaki Rinjani, berpacu mewarnai negeri
Senin, 24 Oktober 2022 15:44 Wib