London (ANTARA) - AstraZeneca pada Rabu (7/4) mengatakan sedang bekerja dengan regulator Eropa dan Inggris untuk mengubah informasi produk pada vaksin COVID-19-nya setelah pihak berwenang mengatakan mereka menduga kemungkinan pembekuan darah otak sebagai efek samping yang jarang terjadi dari penggunaan vaksin tersebut.
"Kedua tinjauan ini menegaskan kembali bahwa vaksin tersebut menawarkan perlindungan tingkat tinggi terhadap semua tingkat keparahan COVID-19 dan bahwa manfaat ini terus jauh lebih besar daripada risikonya," kata AstraZeneca dalam sebuah pernyataan.
"Namun, mereka sampai pada pendapat bahwa peristiwa ini memiliki kemungkinan hubungan dengan vaksin dan meminta agar itu didaftar sebagai potensi efek samping yang sangat langka ... AstraZeneca telah secara aktif bekerja sama dengan regulator untuk menerapkan perubahan ini pada informasi produk. "
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Uni Eropa desak Israel untuk tidak lakukan operasi militer di Rafah
Jumat, 19 April 2024 11:45 Wib
EU kutuk veto Rusia terhadap draf resolusi DK PBB terkait sanksi Korut
Jumat, 29 Maret 2024 18:50 Wib
Houthi Yaman dan Uni Eropa bahas keamanan Laut Merah
Kamis, 22 Februari 2024 13:09 Wib
Uni Afrika larang perdagangan kulit keledai
Selasa, 20 Februari 2024 11:08 Wib
Barat di antara Perang Ukraina danPerang Gaza
Selasa, 5 Desember 2023 11:47 Wib
Indonesia tolak diskriminasi sawit dalam EUDR di depan NGO Uni Eropa
Rabu, 31 Mei 2023 11:30 Wib
Perdana Menteri Netanyahu: Damai dengan Arab Saudi akan akhiri konflik Arab-Israel
Kamis, 23 Februari 2023 12:08 Wib
Uni Eropa serukan percepatan aturan modal kripto bank
Selasa, 21 Februari 2023 7:13 Wib