Sumatera Selatan percepat musim tanam padi periode kedua

id padi,musim tanam,musim tanam padi,pertanian sumsel,sawah sumsel,sawah tadah hujan,produktivitas sawah,produksi gkg,gabah

Sumatera Selatan percepat  musim tanam padi periode kedua

Petani memperbaiki arah aliran air yang didapat dari pompa listrik di kawasan persawahan Desa Durian, Kelurahan Veteran, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKUT), Sumatera Selatan, Jumat (19/2/2021). (ANTARA FOTO/Feny Selly/21)

Palembang (ANTARA) - Provinsi Sumatera Selatan mempercepat musim tanam pada untuk periode kedua pada 2021 yang biasanya berlangsung April-September menjadi Maret-Agustus.

Plt Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Hortikultura Sumatera Selatan R. Bambang Pramono di Palembang, Rabu, mengatakan percepatan musim tanam itu juga berkaitan dengan target Sumsel memproduksi 3,1 juta ton gabah kering giling (GKG) pada tahun 2021.

“Kami sudah kumpulkan semua mitra mulai dari perbankan, Pusri, Bulog, distribtuor pupuk, supaya petani terbantu dari sisi hulu dan hilir sehingga mendapatkan harga jual yang layak,” kata dia.

Pemprov Sumsel juga berupaya segera merealisasikan mengalokasikan dana APBD dan APBN bidang pertanian agar petani sudah bisa mengaksesnya sejak Februari.

Saat ini proses penyiapan musim tanam fase kedua sedang berlangsung di sejumlah daerah sentra produksi.

Sumsel juga mengoptimalkan keberadaan penyuluh pertanian yang berjumlah 1.000 orang untuk membantu petani dalam mengakses permodalan dari perbankan.

Pemprov juga pada 2021 ini berencana menambah 400 orang penyuluh untuk mendampingi petani di Sumsel.

“Mereka bukan hanya menjadi penyuluh rekomendasi BPPT tapi juga membantu petani mengakses perbankan terutama KUR,” kata dia.

Menurutnya, peluang peningkatan produksi itu sangat terbuka karena terdapat sejumlah daerah sentra produksi yang memiliki areal sawah yang luas tapi intensitas penanamannya masih rendah, yakni hanya satu kali dalam satu tahun.

Adapun lima daerah sentra utama pertanian Sumsel yakni Banyuasin, Ogan Komering Ilir, Musi Banyuasin, Ogan Komering Ulu Timur dan Musi Rawas.

Pada 2020, Sumsel berada pada urutan kelima untuk produksi gabah secara nasional yakni 2,6 juta ton GKG, atau masih dibawah Sulawesi Selatan dengan 4,6 juta ton GKG, Jawa Barat 9,0 juta ton GKG, Jawa Tengah 9,6 juta ton GKG dan Jawa Timur 9,9 juta ton GKG.

Pada 2021, Sumsel menargetkan dapat memproduksi 3,1 juta ton GKG pada 2021 itu, artinya Sumsel harus menambah sekitar 400 ribu ton GKG karena produksi tahun 2020 itu tepatnya 2.696.103 ton GKG.

M Rozi, petani asal Desa Durian, Kelurahan Veteran, Kecamatan Martapura, Kabupaten Ogan Komering Ilir mengatakan pada akhir bulan ini akan memanen lahan garapannya seluas 0,5 hektare.

“Ada petani yang sudah panen, tapi ada yang belum. Artinya ada yang bisa tanam di Maret, tapi kemungkinan saya akan menanam padi lagi di pertengahan Maret,” kata dia.

Menurutnya, untuk melakukan penanaman fase kedua itu masih memungkinkan di lahan sawah tadah hujan miliknya karena memiliki sumber air dari sumur bor.

Begitu juga untuk menanam pada fase ketiga, Oktober-April juga masih memungkinkan karena sumur bornya sudah dilengkapi fasilitas pompa yang terhubung dengan tenaga listrik PLN.