Ekspor pertanian Sumsel melejit 79,53 persen

id ekspor,ekspor sumsel,pertanian sumsel,perikanan sumsel,ikan sumsel,bps sumsel,bps provinsi sumsel,ekspor impor sumsel

Ekspor pertanian Sumsel melejit 79,53 persen

Kepala BPS Sumsel Endang Tri Wahyuningsih (kiri) dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (15/10). (ANTARA/Dolly Rosana/20)

Palembang (ANTARA) - Ekspor sektor pertanian Sumatera Selatan mengalami pertumbuhan signifikan pada September 2020 sebesar 79,53 persen di tengah pandemi COVID-19.

Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Selatan Endang Tri Wahyuningsih dalam konferensi pers secara virtual, Kamis, mengatakan peningkatan ekspor ini karena dipengaruhi tingginya permintaan pasar dunia terhadap buah kelapa, lada hitam dan hasil budidaya perikanan asal Sumsel.

Menurutnya, pertumbuhan sektor ini terbilang luar biasa walau kontribusi hanya 6,67 juta dolar AS tapi dari total nilai ekspor Sumsel senilai 286,80 juta dolar AS pada September 2020.

“Ini seperti yang kami sampaikan sebelumnya bahwa sektor pertanian benar-benar survive selama pandemi yang tergambar jelas dari nilai tukar petani (NTP),” kata dia.

Pertumbuhan sektor pertanian ini sebenarnya sudah terasa sejak tahun lalu, karena jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu sudah ada geliat sebesar 15,93 persen.

Sejauh ini, sektor perternakan dan perikanan tangkap paling bersinar selama pandemi di Sumatera Selatan yang tergambar dari indeks Nilai Tukar Petani selalu di atas 100.

Berdasarkan data BPS per September 2020 diketahui bahwa NTP peternakan mencapai indeks 102,80 atau menurun sedikit jika dibandingkan bulan sebelumnya 103,19. Kemudian di sektor perikanan tangkap, NTP mencapai indeks 100,83 atau naik tipis jika dibandingkan bulan sebelumnya 99,72.

Kondisi ini berbanding terbalik dengan ekspor dari sektor industri yang tergerus -7,12 persen, begitu pula dengan sektor pertambangan -27,44 persen. Hanya ekspor migas yang masih positif yakni tumbuh 1,04 persen.

“Sumsel ada ekspor kelapa, lada hitam dan ikan hidup hasil budidaya. Sekali lagi memang ada peluang sektor pertanian di Sumsel ini. Peluang luar biasa jika lebih fokuskan lagi,” kata dia.

Pada September 2020 terjadi peningkatan dan penurunan ekspor nonmigas untuk beberapa komoditas andalan.

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan yakni kertas tisu, kelapa, produk fasmasi/obat, dan minya kepala sawit.

Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan yakni bungkil, karet, kayu, pupuk urea, bubur kayu (pulp) dan batubara.

“Patut menjadi perhatian semua pihak mengenai kinerja positif dari sektor pertanian, yang mana terdata sangat bertahan di tengah pandemi,” kata dia.

Nilai ekspor Provinsi Sumatera Selatan pada September 2020 mencapai 286,80 juta dolar AS atau tergerus 8,67 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Walau nilai ekspor ini menurun namun jika dibandingkan pada periode yang sama pada tahun lalu (yoy) justru mengalami peningkatan 3,13 persen.