Update 8 Juli: Kasus positif COVID-19 di Sumsel bertambah 63 orang, total 2.419 kasus
Bertambahnya kasus-kasus baru ini mengindikasikan bahwa penyebaran COVID-19 di Sumsel belum selesai
Palembang (ANTARA) - Warga Sumatera Selatan terkonfirmasi positif COVID-19 kembali bertambah 63 orang sehingga total saat ini mencapai 2.419 kasus dan terdapat 12 kabupaten/kota yang masih menangani kasus aktif.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Sumsel, Yusri, mengatakan 63 kasus baru pada hari ini Rabu (8/7) berasal dari Kota Palembang (38 orang), Muara Enim (11), Ogan Ilir (delapan), Pagaralam (tiga), Banyuasin (dua), dan Musi Banyuasin (satu).
"Bertambahnya kasus-kasus baru ini mengindikasikan bahwa penyebaran COVID-19 di Sumsel belum selesai," ujarnya.
Bahkan penambahan kasus baru periode harian hampir selalu lebih tinggi dibandingkan kasus-kasus sembuh, seperti kasus sembuh yang hanya bertambah empat orang pada hari ini dan membuat total kasus sembuh menjadi 1.222 orang atau 50,5 persen.
Baca juga: Gugus tugas Sumsel tegaskan penetapan PSBB Palembang wewenang wali kota
Sementara kasus meninggal juga bertambah satu orang dari Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), sehingga total kasus meninggal 113 orang atau 4,7 persen.
GTPP Sumsel menyatakan 1.222 kasus sembuh dan 113 kasus meninggal sebagai kasus yang sudah selesai, sedangkan kasus aktif masih tersisa 1.084 orang di 12 kabupaten/kota.
1.084 kasus aktif itu menyebar di Kota Palembang (891 kasus), disusul Kabupaten Banyuasin (70 kasus), Muara Enim (72 kasus), PALI (34 kasus), Musi Banyuasin (17 kasus), Ogan Ilir (29 kasus), Lubuklinggau (tiga kasus), Ogan Komering Ilir (OKI) tujuh kasus, OKU Timur (empat kasus), Pagaralam (lima kasus), Lahat (dua), dan Empat Lawang (satu kasus), serta khusus luar wilayah terdapat dua kasus.
Baca juga: Update 7 Juli: Warga Sumsel terkonfirmasi positif COVID-19 capai 2.355 kasus, hari ini bertambah 30 orang
"Kami mengimbau masyarakat tetaplah menjalankan protokol kesehatan, baik beribadah, bekerja, berinteraksi, berbelanja dan termasuk di dalam rumah," tambahnya.
"Sebab mungkin saja ada anggota keluarga kita yang sering keluar rumah sesungguhnya membawa COVID-19, tetapi karena kondisinya sehat jadi kita tidak tahu, baru ketahuan ketika ada yang menunjukkan gejala," katanya.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Sumsel, Yusri, mengatakan 63 kasus baru pada hari ini Rabu (8/7) berasal dari Kota Palembang (38 orang), Muara Enim (11), Ogan Ilir (delapan), Pagaralam (tiga), Banyuasin (dua), dan Musi Banyuasin (satu).
"Bertambahnya kasus-kasus baru ini mengindikasikan bahwa penyebaran COVID-19 di Sumsel belum selesai," ujarnya.
Bahkan penambahan kasus baru periode harian hampir selalu lebih tinggi dibandingkan kasus-kasus sembuh, seperti kasus sembuh yang hanya bertambah empat orang pada hari ini dan membuat total kasus sembuh menjadi 1.222 orang atau 50,5 persen.
Baca juga: Gugus tugas Sumsel tegaskan penetapan PSBB Palembang wewenang wali kota
Sementara kasus meninggal juga bertambah satu orang dari Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), sehingga total kasus meninggal 113 orang atau 4,7 persen.
GTPP Sumsel menyatakan 1.222 kasus sembuh dan 113 kasus meninggal sebagai kasus yang sudah selesai, sedangkan kasus aktif masih tersisa 1.084 orang di 12 kabupaten/kota.
1.084 kasus aktif itu menyebar di Kota Palembang (891 kasus), disusul Kabupaten Banyuasin (70 kasus), Muara Enim (72 kasus), PALI (34 kasus), Musi Banyuasin (17 kasus), Ogan Ilir (29 kasus), Lubuklinggau (tiga kasus), Ogan Komering Ilir (OKI) tujuh kasus, OKU Timur (empat kasus), Pagaralam (lima kasus), Lahat (dua), dan Empat Lawang (satu kasus), serta khusus luar wilayah terdapat dua kasus.
Baca juga: Update 7 Juli: Warga Sumsel terkonfirmasi positif COVID-19 capai 2.355 kasus, hari ini bertambah 30 orang
"Kami mengimbau masyarakat tetaplah menjalankan protokol kesehatan, baik beribadah, bekerja, berinteraksi, berbelanja dan termasuk di dalam rumah," tambahnya.
"Sebab mungkin saja ada anggota keluarga kita yang sering keluar rumah sesungguhnya membawa COVID-19, tetapi karena kondisinya sehat jadi kita tidak tahu, baru ketahuan ketika ada yang menunjukkan gejala," katanya.