Presiden langsung tegur menteri jika pencairan anggaran rendah
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan dirinya setiap hari mengawasi realisasi belanja kementerian/lembaga dan tidak segan langsung menegur menteri jika pencairan anggarannya rendah.
“Saya perintahkan di seluruh kementerian/lembaga agar mengeluarkan belanja-belanja yang ada dan saya pantau setiap hari,” kata Presiden Jokowi saat mengunjungi Posko Penanganan COVID-19 di Semarang, Jawa Tengah, Selasa.
Presiden Jokowi mengatakan saat ini setiap hari dirinya memeriksa jumlah pencairan anggaran setiap kementerian dan lembaga negara. Jika realisasi serapan anggaran tidak sesuai ekspetasinya, ia akan langsung menghubungi menteri dan pimpinan lembaga terkait untuk memberikan peringatan.
“Kalau masih rendah saya telepon, langsung saya tegur. Langsung menterinya atau kepala lembaganya,” ujar Presiden Jokowi.
Presiden mengatakan hal itu perlu dilakukan agar pencairan belanja kementerian dapat terakselerasi, sehingga dapat menumbuhkan uang beredar dan menstimulus perekonomian di masyarakat.
Pandemi COVID-19, lanjut dia, telah melemahkan likuiditas dan perekonomian masyarakat.
“Jangan kita biarkan uang yang beredar ini semakin kering atau semakin sedikit. Harus terus belanja-belanja itu kita dorong agar peredaran uang yang ada di masyarakat semakin banyak,” ujar Presiden Jokowi.
Presiden sebelumnya dalam sidang kabinet paripurna 18 Juni 2020 lalu menegur keras para menteri dan pimpinan lembaga negara yang lambat dalam merealisasikan kebijakan penanganan COVID-19.
Presiden bahkan menyinggung opsi perombakan kabinet (reshuffle) di depan para Menteri Kabinet Indonesia Maju pada sidang kabinet itu.
"Bisa saja membubarkan lembaga, bisa saja reshuffle, sudah kepikiran kemana-mana saya. Entah buat Perpu yang lebih penting lagi, kalau memang diperlukan," kata Presiden Jokowi dalam video yang diunggah melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (28/6).
“Saya perintahkan di seluruh kementerian/lembaga agar mengeluarkan belanja-belanja yang ada dan saya pantau setiap hari,” kata Presiden Jokowi saat mengunjungi Posko Penanganan COVID-19 di Semarang, Jawa Tengah, Selasa.
Presiden Jokowi mengatakan saat ini setiap hari dirinya memeriksa jumlah pencairan anggaran setiap kementerian dan lembaga negara. Jika realisasi serapan anggaran tidak sesuai ekspetasinya, ia akan langsung menghubungi menteri dan pimpinan lembaga terkait untuk memberikan peringatan.
“Kalau masih rendah saya telepon, langsung saya tegur. Langsung menterinya atau kepala lembaganya,” ujar Presiden Jokowi.
Presiden mengatakan hal itu perlu dilakukan agar pencairan belanja kementerian dapat terakselerasi, sehingga dapat menumbuhkan uang beredar dan menstimulus perekonomian di masyarakat.
Pandemi COVID-19, lanjut dia, telah melemahkan likuiditas dan perekonomian masyarakat.
“Jangan kita biarkan uang yang beredar ini semakin kering atau semakin sedikit. Harus terus belanja-belanja itu kita dorong agar peredaran uang yang ada di masyarakat semakin banyak,” ujar Presiden Jokowi.
Presiden sebelumnya dalam sidang kabinet paripurna 18 Juni 2020 lalu menegur keras para menteri dan pimpinan lembaga negara yang lambat dalam merealisasikan kebijakan penanganan COVID-19.
Presiden bahkan menyinggung opsi perombakan kabinet (reshuffle) di depan para Menteri Kabinet Indonesia Maju pada sidang kabinet itu.
"Bisa saja membubarkan lembaga, bisa saja reshuffle, sudah kepikiran kemana-mana saya. Entah buat Perpu yang lebih penting lagi, kalau memang diperlukan," kata Presiden Jokowi dalam video yang diunggah melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (28/6).