Dampak pandemi corona, Tottenham pangkas 20 persen gaji karyawannya
Jakarta (ANTARA) - Chairman Tottenham Daniel Levy mengumumkan akan memotong 20 persen gaji 550 staf non-pemain dua bulan ke depan untuk mengurangi beban finansial klub sebagai dampak pandemi virus corona, namun pada saat yang sama terungkap bahwa di musim yang lalu ia mendapatkan bayaran 7 juta pound.
Akun Spurs pada 30 Juni 2019 mengungkapkan bahwa Levy mendapat bonus 3 juta pound yang dibayarkan saat penyelesaian stadion baru Tottenham berkapasitas 62.000 penonton, plus gajinya 4 juta pound.
Stadion Tottenham Hotspur yang baru dibuka pada bulan April tahun lalu, delapan bulan lebih lambat dari yang dijadwalkan, dibangun jauh melebihi anggaran dengan biaya 1 miliar pound.
Levy termasuk di antara anggota staf yang mendapat potongan gaji 20 persen, dan dia meminta para pemain Tottenham melakukan hal serupa demi meringankan krisis keuangan yang disebabkan pandemi virus corona.
Para pemain di Barcelona, Juventus dan Bayern Munich merupakan klub-klub yang telah melakukan pemotongan upah pemain secara signifikan atau pembayaran gajinya ditangguhkan sementara.
Sepak bola di Inggris ditangguhkan hingga setidaknya 30 April dan pertemuan klub-klub Liga Premier Inggris pada Jumat nanti diperkirakan bakal menambah waktu penangguhan itu lebih lama lagi.
"Klub mengambil langkah-langkah untuk mengurangi biaya, kami membuat keputusan yang sulit untuk melindungi pekerjaan dan mengurangi remunerasi dari 550 staf, direktur dan karyawan non pemain untuk bulan April dan Mei sebesar 20 persen," kata Levy dalam sebuah pernyataan di situs web Spurs yang dipantau dari Jakarta, Rabu.
"Kami berharap diskusi saat ini antara Liga Premier Inggris, PFA (Asosiasi Pesepakbola Profesional) dan LMA (Asosiasi Manajer Liga) akan menghasilkan kontribusi pemain dan pelatih bagi sistem ekologi sepak bola."
Tottenham awal bulan ini membukukan laba 68,6 juta poundsterling untuk tahun buku hingga Juni 2019 setelah sukses menembus final Liga Champions dan pemindahan stadion.
Namun, Levy mengatakan angka-angka itu hanya memiliki sedikit pengaruh di saat klub menghadapi periode sulit dan ketidakpastian sponsor dan mitra media.
"Ketika saya membaca atau mendengar cerita tentang transfer pemain musim panas ini seolah-olah tidak ada apa pun yang terjadi, orang-orang perlu menyadari betapa dahsyatnya yang terjadi di sekitar kita saat ini," tambahnya.
"Kami mungkin klub terbesar kedelapan di dunia berdasarkan pendapatan menurut survei Deloitte, tetapi semua data historis itu sama sekali tidak relevan karena virus ini tidak memiliki batas."
Tottenham berada di urutan kedelapan klasemen Liga Premier Inggris dan mereka berpotensi kehilangan tiket ke Liga Champions untuk pertama kalinya dalam lima tahun untuk musim depan jika liga harus dibatasi dari jadwal semula.
Namun faktor pertimbangan ekonomi menjadi pendorong keinginan klub Liga Premier Inggris untuk menyelesaikan musim, bahkan jika itu berarti melakukan pertandingan secara tertutup.
Menurut laporan, klub-klub itu harus mengganti biaya penyiaran hingga 762 juta pound jika musim tidak selesai.
Akun Spurs pada 30 Juni 2019 mengungkapkan bahwa Levy mendapat bonus 3 juta pound yang dibayarkan saat penyelesaian stadion baru Tottenham berkapasitas 62.000 penonton, plus gajinya 4 juta pound.
Stadion Tottenham Hotspur yang baru dibuka pada bulan April tahun lalu, delapan bulan lebih lambat dari yang dijadwalkan, dibangun jauh melebihi anggaran dengan biaya 1 miliar pound.
Levy termasuk di antara anggota staf yang mendapat potongan gaji 20 persen, dan dia meminta para pemain Tottenham melakukan hal serupa demi meringankan krisis keuangan yang disebabkan pandemi virus corona.
Para pemain di Barcelona, Juventus dan Bayern Munich merupakan klub-klub yang telah melakukan pemotongan upah pemain secara signifikan atau pembayaran gajinya ditangguhkan sementara.
Sepak bola di Inggris ditangguhkan hingga setidaknya 30 April dan pertemuan klub-klub Liga Premier Inggris pada Jumat nanti diperkirakan bakal menambah waktu penangguhan itu lebih lama lagi.
"Klub mengambil langkah-langkah untuk mengurangi biaya, kami membuat keputusan yang sulit untuk melindungi pekerjaan dan mengurangi remunerasi dari 550 staf, direktur dan karyawan non pemain untuk bulan April dan Mei sebesar 20 persen," kata Levy dalam sebuah pernyataan di situs web Spurs yang dipantau dari Jakarta, Rabu.
"Kami berharap diskusi saat ini antara Liga Premier Inggris, PFA (Asosiasi Pesepakbola Profesional) dan LMA (Asosiasi Manajer Liga) akan menghasilkan kontribusi pemain dan pelatih bagi sistem ekologi sepak bola."
Tottenham awal bulan ini membukukan laba 68,6 juta poundsterling untuk tahun buku hingga Juni 2019 setelah sukses menembus final Liga Champions dan pemindahan stadion.
Namun, Levy mengatakan angka-angka itu hanya memiliki sedikit pengaruh di saat klub menghadapi periode sulit dan ketidakpastian sponsor dan mitra media.
"Ketika saya membaca atau mendengar cerita tentang transfer pemain musim panas ini seolah-olah tidak ada apa pun yang terjadi, orang-orang perlu menyadari betapa dahsyatnya yang terjadi di sekitar kita saat ini," tambahnya.
"Kami mungkin klub terbesar kedelapan di dunia berdasarkan pendapatan menurut survei Deloitte, tetapi semua data historis itu sama sekali tidak relevan karena virus ini tidak memiliki batas."
Tottenham berada di urutan kedelapan klasemen Liga Premier Inggris dan mereka berpotensi kehilangan tiket ke Liga Champions untuk pertama kalinya dalam lima tahun untuk musim depan jika liga harus dibatasi dari jadwal semula.
Namun faktor pertimbangan ekonomi menjadi pendorong keinginan klub Liga Premier Inggris untuk menyelesaikan musim, bahkan jika itu berarti melakukan pertandingan secara tertutup.
Menurut laporan, klub-klub itu harus mengganti biaya penyiaran hingga 762 juta pound jika musim tidak selesai.