IPC: Kapal China akan diperiksa sebelum berlabuh di Indonesia

id kapal china,pelindo II,virus corona,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara sumsel hari ini, palembang hari ini

IPC: Kapal China akan diperiksa sebelum berlabuh di Indonesia

Ilustrasi: Suasana aktivitas bongkar muat peti kemas dengan latar depan Gedung PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Pelindo II di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara (ANTARA FOTO/Andika Wahyu/hp).

Ciawi, Bogor (ANTARA) - PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC kini akan mulai memeriksa setiap kapal dari China yang hendak masuk ke pelabuhan di Indonesia, guna mengantisipasi wabah Virus Corona.

"Tentu sebagai pintu keluar masuk arus barang dan manusia, kami harus melakukan tindakan preventif untuk mencegah masuknya Corona ke Indonesia," ujar Direktur Utama Pelindo II, Elvyn G Masassya kepada Antara usai membuka rapat koordinasi nasional (Rakernas) Pelindo II di Gedung IPC University, Ciawi, Jawa Barat, Kamis.

Menurutnya, sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang baru, petugas Pelindo II bersama petugas dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) memeriksa setiap kapal China beserta awaknya ketika masih di area laut, sebelum berlabuh di pelabuhan.

"Petugas kami datang ke sana, bersama dari Kantor Kesehatan Pelabuhan untuk cheking crew-nya. Setelah semuanya dianggap aman, barulah kapalnya datang ke kita. Ini cara kita melakukan proteksi agar Virus Corona tidak masuk ke pelabuhan," kata Elvyn.

Elvyn menyebutkan mewabahnya Virus Corona di beberapa negara tetangga, berdampak pada lesunya arus perdagangan internasional. Tapi, menurutnya, Indonesia justru bisa mengambil peluang dari kondisi tersebut, salah satunya dengan cara meningkatkan ekspor barang ke negara yang pasokan impornya dari China ditutup.

"Kita tahu selama ini Amerika Serikat cukup banyak mendapatkan barang impor dari China. Tentu bagi kita kalau bisa mensubstitusi itu, akan meningkatkan angka ekspor barang kita ke Amerika Serikat," kata Elvyn.

Di samping itu, menurutnya, Indonesia bisa meningkatkan arus perdagangan domestik, ketika arus perdagangan ke negara tertentu intensitasnya menurun.