Kedubes AS bekali jurnalis Aceh

id Aceh,Pemprov Aceh,KOMEMA,Banda Aceh,Jurnalisme,Investigasi ,Unsyiah,Komunikasi

Kedubes AS bekali jurnalis Aceh

Para jurnalis Aceh mengikuti pelatihan jurnalisme investigasi isu pelayanan publik di Banda Aceh, Rabu (5/2/2020). ANTARA/Khalis

Banda Aceh (ANTARA) - Komunitas Muda Aceh Melek Media (KOMEMA) bekerja sama dengan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia menggelar pelatihan jurnalisme investigasi berbasis media daring bagi puluhan jurnalis di provinsi setempat terkait isu pelayanan publik.

"Kita melihat platform media digital ini sesuatu yang tidak bisa dihindari sebagai sumber informasi," kata Ketua KOMEMA Rahmat Saleh di sela-sela pembukaan digital investigative reporting training di Banda Aceh, Rabu.

Para peserta sebanyak 40 orang, yang berasal dari sejumlah media online di provinsi paling barat Indonesia itu, termasuk beberapa para mahasiswa yang aktif dalam pers kampus dari sejumlah perguruan tinggi di Aceh.


Menurut dia jurnalisme investigasi itu tidak hanya membuka sebuah tabir atau misteri besar dalam sebuah isu politik, skandal, korupsi, dan lainnya.

Namun, kata dia, reportase investigasi berbasis daring itu juga dapat mengangkat sebuah isu yang memberi apresiasi pada sebuah keberhasilan kebijakan pelayanan publik, yang selama ini kurang mendapatkan tempat di media massa.

"Reportase investigasi ini ada dua sisi, pertama membukaan sebuah misteri besar, kedua juga dapat memberi apresiasi kebijakan pemerintah dalam pelayanan publik," katanya.

Ia menambahkan kemajuan platform media digital itu berkembang pesat, sebagai sumber informasi. Tetapi tidak semua informasi yang beredar berdasarkan sebuah fakta, ada juga informasi yang mangandung hoax atau palsu.


"Oleh karenanya satu sisi jurnalis muda ini bisa memberikan kontribusi baik berupa liputan investigatif, dan sisi lain publik juga mendapatkan edukasi tentang platform media yang terus berkembang," katanya.

Deputi Consul US Consulate Medan, Jessica Panchatha mengatakan Pemerintah Amerika Serikat terus mencari langkah terbaik untuk membatasi informasi hoax, salah satunya dengan memberikan pelatihan jurnalisme yang menghadirkan praktisi media.

"Kita berharap setelah anda mendapatkan pelatihan ini maka pengetahuan yang didapatkan ini bisa membantu dalam menjalankan kerja-kerja jurnalistik anda," katanya.