Erick Thohir bentuk sub holding BUMN farmasi

id Erick Thohir ,Menteri BUMN ,Sub holding ,Bumn farmasi

Erick Thohir bentuk sub holding BUMN farmasi

Menteri BUMN Erick Thohir. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/aww/pri.

Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir membentuk sub holding BUMN farmasi dalam rangka menciptakan ketahanan kesehatan dan mengurangi impor obat.

"Sub holding BUMN farmasi baru terbentuk periode Kabinet Indonesia Maju sekarang. Jadi ini merupakan salah satu pencapaian Kementerian BUMN di bawah kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir, bahwa Kementerian berhasil membuat sub holding," ujar Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga di Jakarta, Selasa.

Arya mengatakan sub holding BUMN farmasi tersebut terdiri dari Kimia Farma dan Indofarma dengan Bio Farma sebagai induknya.

Sub holding BUMN farmasi ini dibentuk berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan no. 862/KMK.06/2019 dan resmi berdiri pada 31 Januari 2020.

Arya sendiri menyampaikan bahwa penyertaan saham-saham BUMN sub holding farmasi ini sudah berhasil dirampungkan.

Sebenarnya industri farmasi ini, lanjut dia, memiliki prospek yang sangat besar. Industri kesehatan dunia besarnya 7,6 triliun dolar AS, kemudian hebatnya lagi pertumbuhan biaya kesehatan negara hampir selalu dua kali lipat dari pertumbuhan ekonomi negara tersebut.

"Dengan adanya sub holding farmasi ini maka pertama, menciptakan ketahanan kesehatan atau health security dalam ketersediaan, keterjangkauan, mutu dan kesinambungan," kata Arya.

Kedua, membangun ekosistem kesehatan nasional yang inklusif, mandiri dan efisien. Sub holding BUMN farmasi ini diharapkan dapat menjadi perusahaan kelas dunia.

"Dengan adanya sub holding BUMN farmasi ini diharapkan dapat terbangun kemandirian obat dan alat-alat kesehatan yang hingga saat ini masih didominasi impor," ujar Arya.

Sebelum menjadi sub holding, induk usaha BUMN Farmasi direncanakan menjadi kelompok usaha yang dipimpin Bio Farma dengan anggota PT Kimia Farma Persero Tbk, dan PT Indofarma Tbk.

Ketiga korporasi itu akan memiliki segmen bisnis yang berbeda sehingga akan menunjang peningkatan layanan masyarakat. Misalnya, Kimia Farma akan fokus di bisnis produksi dan pemasaran obat-obatan, Indofarma fokus pada produksi obat herbal dan penyedia alat kesehatan, serta Bio Farma akan fokus sebagai produsen vaksin.