Presiden Jokowi serahkan DIPA 2020

id presiden jokowi,dipa 2020

Presiden Jokowi serahkan DIPA 2020

Presiden Joko Widodo memberikan pidato saat menghadiri Rakornas Indonesia Maju antara Pemerintah Pusat dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/11/2019). Kegiatan tersebut bertujuan untuk mewujudkan sinergi program-program antara pemerintah pusat dengan daerah. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww.

Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan menyerahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun 2020 kepada kementerian, lembaga, dan daerah di Istana Negara Jakarta, Kamis.

Selain menyerahkan DIPA 2020, Presiden Jokowi juga menyerahkan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun 2020.

Saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Indonesia Maju Pemerintah Pusat dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkominda) di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/11), Presiden Jokowi menyatakan pemerintah pusat akan menyerahkan DIPA 2020 pada Kamis ini.

"Di pemerintah pusat, DIPA 2020 akan diserahkan pada Kamis besok, dan saat itu juga saya perintahkan pekerjaan pekerjaan besar agar segera dilelang," kata Presiden Jokowi.

"Kementerian PU dan Kementerian Perhubungan pasti langsung lelang karena pekerjaannya besar sekali," tegasnya.

Presiden mengingatkan, mengawali pekerjaan di awal tahun sangat penting sehingga ia berkali kali mengingatkan kementerian dan lembaga.

"Bekerja dimulai Januari itu penting sekali sehingga kita mempunyai rentang waktu yang panjang dalam menyiapkan setiap program karena itu juga berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi," katanya.

Menurut dia, kalau pada Januari sudah dimulai akan berpengaruh besar pada pertumbuhan ekonomi karena peredaran uang semakin banyak di masyarakat.

Presiden juga mengingatkan perlunya perubahan pola pikir dalam pelayanan kepada masyarakat termasuk penyediaan infrastruktur dan fasilitas lainnya termasuk bangunan sekolah.

Ia menyebutkan lelang pengadaan barang dan jasa pemerintah selama bertahun-tahun tidak mengalami kemajuan berarti.

"Bertahun-tahun sejak saya masuk ke pemerintahan 15 tahun yang lalu sampai sekarang belum berubah dalam pengadaan barang dan jasa ini," kata Presiden Jokowi

Ia menyesalkan mengapa lelang tidak dimulai Januari, mengapa harus menunggu sampai September baru ada lelang.

Menurut dia, lelang yang dilakukan baru pada September apalagi setelahnya, akan menghasilkan produk dengan kualitas jelek apalagi terkait pekerjaan konstruksi.

Ia menyebutkan bulan November 2019 ini juga masih ada lelang pekerjaan konstruksi melalui e-tendering dengan nilai Rp31 triliun dan pekerjaan baru dimulai bulan Desember.

"Ini mau jadi barang apa nanti. Kayak gini kok diterus-teruskan. Kalau ada jembatan ambruk, SD ambruk nggak kaget saya. Pas basah waktu tinggal 3 bulan dikerjakan. Kenapa tidak dari Januari, September selesai," kata Presiden Jokowi.