Baznas dan Pemkot Palembang kebut program bedah rumah

id Bedah rumah palembang, baznas palembang, bedah rumah, syarat bedah rumah, wakil wali kota Palembang, ketua baznas palemb

Baznas dan Pemkot Palembang  kebut program bedah rumah

Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti Agustinda menyerahkan kunci setelah bedah rumah kepada warga penerima bantuan, Fahrul Riza, Selasa (29/10/2019). (ANTARA/Aziz Munajar/19)

Palembang (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Palembang bersama Pemkot Palembang terus mempercepat realisasi program bedah rumah warga pra sejahtera yang sudah hampir rampung 100 persen.

Ketua Baznas Palembang, Said Marhadan, Selasa, mengatakan saat ini sudah diselesaikan bedah rumah ke 18 milik Fahrul Riza di Kelurahan Bukit Lama, Kecamatan Ilir Barat I.

"Ini rumah ke 18 dari 20 rumah yang kami targetkan dibedah pada 2019," ujar Said Marhadan saat meresmikan rumah Fahrul Riza setelah dibedah.

Menurut dia rumah yang dibedah harus dipilih secara selektif karena anggaran dari Baznas terbatas hanya Rp50 juta tiap rumah, sehingga ada banyak usulan warga yang terpaksa ditolak.

Program bedah rumah Baznas Kota Palembang berjalan sejak tahun 2017 silam dan sampai tahun 2018 ada 10 rumah yang dibedah, biaya renovasi berasal dari zakat masyarakat Kota Palembang.

Sementara Wakil Wali Kota Palembang, Fiteianti Agustinda, menambahkan bantuan bedah rumah hanya ditujukan kepada warga yang benar-benar belum memiliki rumah layak.

"Jika ada warga yang merasa rumahnya belum layak silahkan ajukan ke Pemkot Palembang, tapi rumahnya harus milik sendiri," kata Fitrianti.

Dana bedah rumah bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), APBD Kota Palembang dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Palembang.

Agar cakupan bedah rumah semakin meluas, kata dia, pihaknya berencana menerbitkan Peraturan Wali Kota (Perwali) bagi ASN untuk menyalurkan zakat ke Baznas, agar Baznas dapat membuat program yang lebih besar dalam membantu masyarakat.

Sementara warga penerima bantuan bedah rumah, Fahrul Riza, mengatakan selama 30 tahun lebih keluarganya harus serba kesusahan tinggal di rumah tak layak huni, namun kesusahan tersebut hilang pasca rumahnya direnovasi.

"Terima kasih kepada Pemkot Palembang dan Baznas yang telah merenovasi rumah saya, tentu saja membedah rumah rasanya bagaikan mimpi bagi seorang marbot seperti saya," kata Fahrul.*