Presiden: Jangan tidak saling sapa karena beda pilihan

id pilpres 2019,sengketa pilpres,joko widodo,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara hari ini, jembatan ampera, wong pal

Presiden: Jangan tidak saling sapa karena beda pilihan

Presiden Joko Widodo memberikan pesan khusus kepada masyarakat Sulawesi Utara di Gedung Graha Bumi Beringin, kota Manado, Kamis (4/7). (Desca Lidya Natalia)

Manado (ANTARA) - Presiden Joko Widodo memberikan pesan khusus kepada masyarakat Sulawesi Utara setelah putusan Mahkamah Konstitusi mengenai sengketa perselisihan hasil pemilu umum (PHPU).

"Saya titip, setelah putusan MK pilpres (pemilihan presiden) sudah selesai. Jangan sampai ada lagi di antara kita yang tidak saling sapa antar tetangga karena dulu beda pilihan, tidak saling ngomong antarteman karena beda pilihan," kata Presiden Joko Widodo di Gedung Graha Bumi Beringin, kota Manado, Kamis.

Presiden Joko Widodo menyampaikan itu saat membagikan 2.000 sertifikat tanah dalam kunjungan kerja ke Sulawesi Utara pada 4-5 Juli 2019.

Baca juga: JK cerita pengalaman sebagai wapres pada era SBY dan Jokowi

Putusan MK pada Kamis (27/6), menolak seluruh gugatan pasangan 01 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI juga telah menetapkan Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2019-2024 dalam rapat pleno terbuka di Kantor KPU RI, Jakarta, Minggu. Jokowi-Ma'ruf memperoleh 85.607.362 suara atau 55,50 persen, sementara pasangan Prabowo-Sandiaga memperoleh 68.650.239 suara atau 44,50 persen.

"Kita harus bisa saling menghargai dalam pilihan politik, itu tidak apa-apa, ini namanya demokrasi, tapi jangan sampai tidak saling sapa antartetanga, tidak saling sapa antarteman karena beda pilihan politik. Pilpres selesai marilah kita berangkulan kembali, sebagai saudara sebangsa dan setanah air, apapun sukunya dan pilihannya," tegas Presiden.

Baca juga: Jokowi ajak Prabowo-Sandi bersama-sama bangun negeri

Presiden juga mengingatkan sebagai saudara sebangsa dan se-Tanah Air, jangan sampai perbedaan politik berubah menjadi saling benci dan dengki.

"Saya ingatkan kembali, kita ini saudara sebangsa dan se-Tanah Air, tantangan yang kita hadapi juga tantangan besar, kalau tidak berangkulan membangun negara ini maka kita ditinggal negara lain. Negara lain sudah jauh membangun infrastruktur, kita masih saling benci, kita tertinggal. Saya ingatkan semuanya kita berangkulan bersatu membangun negara," tegas Presiden.