Semarang (ANTARA News Sumsel) - Seniman kelas dunia Erica Hestu Wahyuni memajang tiga lukisan karyanya di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta dengan harapan mampu mempercantik dan meningkatkan kenyamanan bandara.
Ketiga lukisan tersebut yaitu Ganica the Red Elephant, Valley of The Walfare of The Universe dan Valley of Hope, kata Erica dalam keterangan tertulisnha di Semarang, Kamis.
"Orang selama ini ke bandara ya sudah gitu saja, tapi di sana banyak yang nunggu lama. Jadi saya ingin bandara bisa menjadi suatu wadah yang lebih luas. Tidak sekedar ruang duduk dan transit tapi bisa menikmati karya-karya seni secara gratis yang mengedukasi masyarakat," ungkap Erica. Tiga lukisan berukuran 2,55 x 2,55 meter masing-masing mengandung makna yang bisa mengedukasi para penikmatnya.
Salah satu contoh lukisan yang berjudul 'Valley of The Walfare of The Universe'. Dalam lukisan ini disampaikan pesan bahwa kesehatan jiwa dan raga adalah sangat penting bagi kelangsungan membina kesejahteraan alam semesta. Di dalam tubuh yang sehat dan kuat akan menghasilkan pemikiran-pemikiran yang cemerlang dan positif. "Dari seni itu menjadikan segalanya menjadi lebih nyaman dan rileks. Kalau setiap hari itu jadi santapan orang itu. mungkin akan menjadikan orang tersebut lebih damai, lebih menjadi sesuatu sehingga Indonesia semakin lebih baik," ungkapnya. Bagi Erica, seorang seniman yang sudah menyajikan lukisan dan bisa berdampak ke sosial, itu menjadi satu peningkatan level tersendiri. "Selama ini seni itu hanya dinikmati orang tertentu yang notabene adalah orang sangat mapan, tapi publik punya hak untuk memiliki edukasi dari karya seni itu. Jadi satu hal penting buat saya," katanya. Erica menilai dulu lukisan hanya bisa dinikmati kalangan tertentu. Hasil karya seni ini kerap kali dibanderol dengan harga selangit di setiap pameran dan hanya bisa dibeli orang berduit.
Namun kini, lukisan bisa dinikmati berbagai kalangan masyarakat tanpa perlu pergi ke galeri. Lukisan saat ini dipajang di beberapa fasilitas publik dan bisa dinikmati secara gratis. Di dunia seni, nama Erica Hestu Wahyuni sudah tidak diragukan lagi. Karya alumni Institut Seni Rupa Indonesia dan Institut Seni Surikov, Rusia ini sudah menghiasi berbagai pameran lukisan di banyak negara. Tak heran, dia menjadi salah satu seniman paling menjanjikan asal Indonesia. Karyanya kerap kali menjadi rebutan para kolektor asal Eropa dan Amerika. Bandara merupakan pintu gerbang bagi suatu negara sehingga harus dihias secantik mungkin. Ia ingin bandara-bandara di Indonesia lebih artistik seperti di Eropa.
Tak hanya tiga lukisan, Erica juga mengaku akan menambah setidaknya tiga lukisan lagi di Terminal 3 Bandara Soetta dengan ukuran yang lebih besar. Rencananya, penambahan lukisan ini akan dilakukan pada 25 Januari 2019.
Ke depan, dia juga berencana meminjamkan piano miliknya untuk dipajang di bandara. Hal ini terinspirasi saat dirinya singgah di Bandara Internasional Schiphol, Belanda. Namun sebelum dipajang, piano tersebut akan dilukis olehnya.
"Waktu saya transit di sana ada piano dan orang di sana kan bisa main musik, memainkan piano sambil tunggu transit sehingga bandara bisa lebih hidup. Ke depannya, harapan saya Bandara suatu saat bisa jadi ruang galeri," harapnya.
Kerja sama menguntungkan Erica menuturkan dengan dipajangnya lukisan tersebut bisa menguntungkan kedua belah pihak, baik dirinya sebagai seniman dan juga PT Angkasa Pura II (Persero) selaku pengelola bandara.
"Kebanyakan orang salah paham bilang saya jual ke Angkasa Pura II. Tidak bisa itu pemerintah, BUMN, kalau bisa kita bantu tulus ikhlas asalkan lukisannya dirawat dengan baik," katanya.
Vice President Corporate Communication PT Angkasa Pura II (Persero) Yado Yarismano menuturkan, kerja sama ini sangat menguntungkan perseroan. Dengan memajang enam karya Erica, Terminal 3 Bandara Soetta akan semakin indah dan para penumpang bisa menikmati lukisan karya seniman kelas dunia.
"Kami memang mencoba memberikan experience dari sisi art and culture bagi para penumpang. Lukisan-lukisan ini juga bisa dijadikan tempat yang instagramable oleh para Penumpang dan para pengunjung bandara," kata Yado.