Semarang (ANTARA News Sumsel) - Presiden Joko Widodo heran dengan masih banyaknya beredar kabar bohong atau hoaks meski tindakan hukum tegas sudah dilakukan terhadap sejumlah kasus.
Hal tersebut diungkap Presiden saat bersilaturahmi dengan santri Pondok Pesantren Al Itqon Semarang, Sabtu.
Presiden mengungkapkan sejumlah kasus hoaks yang sudah ditindak tegas secara hukum, seperti Obor Rakyat dan Saracen.
"Ini masih ada ribuan, apa tidak ada hal yang lebih baik," katanya.
Menurut Presiden, di setiap pilkada atau pemilihan presiden, akan muncul hoaks dan fitnah, terutama di media sosial.
"Itu bukan tata krama Indonesia, bukan etika Indonesia, bukan etika Islami kita," katanya.
Serangan hoaks dan fitnah terhadap dirinya tidak hanya terjadi kali ini saja, namun hal itu juga dialami pada Pemilu 2014.
Meski demikian, Kepala Negara menanggapinya sebagai hal yang biasa saja.
"Saya biasa saja, tapi apa itu pendidikan yang baik," kata Presiden.
Oleh karena itu, Presiden menitipkan kepada para santri untuk menjaga kerukunan dan persatuan.
Sementara itu, Ketua Yayasan Al Wathoniyah Pondok Pesantren Al Itqon, K.H.Ubaidillah Shodaqoh menyatakan kebanggaannya kepada Presiden atas sikapnya dalam menghadapi fitnah dan kabar bohong tersebut.
"Kami bangga karena beliau tetap sabar dan lembut kasih sayangnya kepada rakyat," katanya.
Berita Terkait
Juan Jesus dongkol dengan keputusan FIGC terkait rasisme
Kamis, 28 Maret 2024 11:38 Wib
Karena sakit hati, pencari kepiting di bunuh
Kamis, 28 Maret 2024 11:37 Wib
Artis Cinta Laura berusaha tetap produktif selama Ramadhan
Kamis, 28 Maret 2024 11:34 Wib
Edtech Cakap: Gen Z paling masif adopsi slang bahasa Inggris
Kamis, 28 Maret 2024 11:25 Wib
Waspadai atrial fibrilasi bila sering merasa sempoyongan
Kamis, 28 Maret 2024 11:19 Wib
"Carbon capture storage" berpeluang jadi bisnis baru
Kamis, 28 Maret 2024 11:18 Wib
Gus Kikin nilai sisi edukasi film horor sangat kurang
Kamis, 28 Maret 2024 11:04 Wib
BI dan perbankan bukakuota penukaran rupiah 5.000 orang per hari
Kamis, 28 Maret 2024 11:03 Wib