Baznas Kabupaten OKI santuni kaum duafa

id Badan Amil Zakat Nasional,Ketua BAZNAS OKI,AM Nazir Bayid,berita sumsel,berita palembang,berita antara,bantuan dari baznas

Baznas Kabupaten OKI santuni kaum duafa

Badan Amil Zakat Nasional (ANTARA)

Palembang (ANTARA News Sumsel) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, menyalurkan zakat, infak, dan sedekah kalangan Pegawai Negeri Sipil ke kaum daufa di kabupaten tersebut senilai Rp300 juta.

Kepala Bagian Kesra Kabupaten OKI H Reswandi di Palembang, Sabtu, mengatakan, dana yang terkumpul ini digunakan untuk menyantuni kaum duafa, anak yatim dan fakir miskin serta khitanan massal gratis bagi 50 anak dari keluarga pra-sejahtera di Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

"Dengan adanya program ini diharapkan dapat menjadi wujud cerminan sehingga para ASN mau menyalurkan zakat dari gaji mereka berdasarkan peraturan yang telah ditetapkan," kata dia.

Reswandi mengungkapkan untuk menyalurkan zakat, infak dan sedekah tersebut, Baznaz OKI memiliki beberapa program di antaranya OKI peduli berupa bantuan bencana alam, bedah rumah tidak layak huni, OKI Makmur berupa santunan kepada kaum dhuafa, anak yatim, OKI Cerdas berupa bantuan biaya pendidikan bagi anak yatim dan keluarga tidak mampu, OKI Sehat, bantuan berobat gratis dan khitanan masal, OKI taqwa berupa bantuan masjid dan peribadatan. "Ke depan, dana zakat ini akan disalurkan dalam beberapa program seperti OKI Peduli, OKI Makmur, OKI Cerdas, OKI Sehat, dan OKI Takwa. Ini semua sejalan dengan program Pemkab OKI untuk menjadikan OKI yang Mandira berlandaskan iman dan takwa," ujar dia.

Sementara itu, Ketua BAZNAS OKI AM Nazir Bayid mengatakan penerimaan zakat di OKI sejauh ini belum maksimal karena hanya sebatas zakat profesi khususnya ASN.

"Kami baru berdiri setahun jadi belum ada target. Kami berupaya mengumpulkan zakat, infak yang lain makanya terus disosialisasikan," kata dia.

Wakil ketua IV Baznas Sumsel Teguh Sobri mengatakan, OKI memiliki potensi zakat yang cukup tinggi seperti zakat profesi, perkebunan dan perikanan.

Namun, patut disayangkan karena kesadaran masyarakat untuk berzakat masih rendah, begitu pula dengan kepercayaan masyarakat kepada lembaga penghimpun zakat.

Untuk itu, Baznas akan menggiatkan sosialiasi mengenai zakat yang mesti dibayar masyarakat.

"Masih banyak masyarakat belum tahu besaran zakat yang dibayarkan," kata dia.