Ratusan koperasi di Palembang kurang sehat

id koperasi,usaha koperasi,pemkot palembang,UKM,kementerian koperasi

Ratusan koperasi di Palembang kurang sehat

Koperasi Indonesia (Antarasumsel.com/Grafis/Aw)

....volume usaha koperasi di Kota Palembang 2017 sebesar Rp595 miliar dari 20 persen koperasi yang aktif. Volume usaha itu salah satunya dari simpan pinjam.....
Palembang (ANTARA News Sumsel) - Jumlah koperasi yang kurang 'sehat' di palembang masih cukup banyak, dari total ribuan koperasi di Palembang, sekitar 300 koperasi kategori koperasi kurang sehat. 

"Hal ini disebabkan, karena pengurus dan anggota koperasi bermasalah. Jika selama dua tahun berturut - turut koperasi tidak melakukan RAT, maka koperasi dinyatakan kurang sehat, bahkan bisa dikatakan tidak sehat," ujar Kabid Pelembagaan Koperasi Dinas Koperasi dan UKM Palembang, Vivi Novitriani, Jumat.

Menurut dia perkembangan koperasi cukup signifikan. Namun saat dilakukan penilaian dan hasilnya selalu naik turun. Koperasi yang tidak aktif diusulkan untuk penghapusan ke kementerian koperasi. Untuk tahun ini,  pihaknya masih menginventarisir dan klarifikasi ke lapangan  untuk koperasi yang dibubarkan.

Selain itu, hingga febuari ada empat pengajuan pembentukan koperasi baru dan dua koperasi mengusulkan perubahan anggaran dasar yang masih proses di kementerian koperasi dan UKM. 

Meski tak terlalu signifikan, jumlah pengajuan pembentukan mulai mengalami peningkatan. Pada tahun 2016 tercatat ada 10 koperasi ‎yang surat keputusannya telah diresmikan. Sementara di tahun 2017, ada 13 koperasi baru yang telah telah diresmikan. 

Dia menerangkan, volume usaha koperasi di Kota Palembang 2017 sebesar Rp595 miliar dari 20 persen koperasi yang aktif. Volume usaha itu salah satunya dari simpan pinjam.

"Sementara akumulasi permodalan koperasi sampai dengan 2017 sebesar Rp496 miliar yang terdiri dari modal sendiri Rp275 miliar dan modal luar Rp220 miliar," jelasnya. 

Pihaknya menargetkan pada tahun ini volume usaha koperasi ditargetkan naik sebesar Rp100 - Rp200 juta. Menurutnya, masyarakat kota Palembang tampaknya mulai mengerti manfaat pembentukan koperasi untuk pengembangan ekonomi kerakyatan.