Pembiayaan mobil bekas masih `kinclong`

id mobil bekas,mobil,bfi,pembiayaan bfi,finance,finance indonesia tbk

Pembiayaan mobil bekas masih `kinclong`

Bisnis mobil bekas (ANTARA News SumselAwi/13)

Palembang (ANTARA News Sumsel) - Pembiayaan mobil bekas di Palembang, Sumatera Selatan masih menggairahkan meski daya beli masyarakat sedang menurun sehingga diprakirakan bakal berkinerja positif hingga akhir tahun.

Regional Manager PT BFI Finance Indonesia Tbk Wilayah Sumatera III Iwan di Palembang, Senin, mengatakan, bisnis pembiayaan mobil bekas di wilayah Palembang pada semester II/2018 tetap `kinclong` meski terdapat tantangan gejolak nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Hal ini berdasarkan capaian kinerja paruh pertama tahun ini yang berhasil tumbuh 42 persen.

"Masih optimistis walaupun ada kenaikan suku bunga dan dolar AS karena dari semester pertama kami sudah penuhi target 105 persen. Selain itu, kami melihat pelemahan rupiah bisa berdampak positif terhadap ekspor karet yang jadi andalan Sumatera Selatan (Sumsel)," kata dia.

Dia mengatakan, bisnis pembiayaan di Sumsel bergantung pada sektor usaha yang bergerak di bidang karet, sawit, dan batu bara di mana ketiga komoditas ini berorientasi ekspor.

Namun, ketika harga komoditas tersebut membaik maka akan berpengaruh pula pada peningkatan daya beli dan berimbas positif terhadap penjualan mobil bekas.

Untuk wilayah Palembang, jumlah kontrak baru per semester I/2018 tercatat sebanyak 2.628 kontrak dengan nilai?pemesanan?sebesar Rp130,3 miliar. Dengan demikian, BFI Finance di Palembang tumbuh 42 persen.

Adapun area Palembang mencakup?Pangkalan Balai, Prabumulih, Lahat, serta Belitung dan Pangkal Pinang di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Ia menambahkan pertumbuhan bisnis di area ini mencapai 41 persen dibanding periode semester I/2017. Secara keseluruhan, target?booking?yang ditetapkan tahun ini adalah Rp315 miliar.

Secara nasional, BFI Finance telah menyalurkan pembiayaan baru senilai Rp8,56 triliun atau lebih tinggi 26,4 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Dari nilai pembiayaan baru secara nasional tersebut, pembiayaan mobil bekas mencakup 67,8 persen atau dua pertiga dari seluruh pembiayaan yang telah disalurkan.

Lalu, pembiayaan sepeda motor sebesar 15,3 persen, alat berat dan mesin 14,5 persen, serta sisanya berasal dari pembiayaan mobil baru dan properti.

Hingga 30 Juni 2018, pertumbuhan piutang bersih 27,3 persen secara?year-on-year?(yoy) menjadi Rp 17,2 triliun.?Total aset BFI Finance juga meningkat 29,4 persen menjadi Rp 19 triliun dibandingkan aset perseroan pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp 14,7 triliun.

Laba bersih perusahaan tercatat tumbuh 33,7 persen atau mencapai Rp 702,8 miliar dibandingkan periode yang sama pada 2017. (D019).