Minta izin PT SAS dicabut, warga demo Bupati Mura

id sungai kelingi,demo,ikan mati,limbah,PT SAS,izin operasional,bupati mura,musi rawas,mura,priskodesi,lingkungan hidup,DLHK

Minta izin PT SAS dicabut, warga demo Bupati Mura

Ratusan masyarakat desa Lubuk Rumbai saat unjuk rasa di Kantor Bupati Musi Rawas memprotes pabrik pengolaan kelapa sawit PT Selatan Agung Sejatera (SAS) karena diduga telah membuang limbah cair kealiran sungai kelingi hingga  membuat ribuan ikan mati serta mengakibatkan puluhan masyarakat terkena dampak penyakit gatal - gatal, Kamis (6/9). (ANTARA News Sumsel/Marjamin/Erwin Matondang/18)

....Tutup PT SAS  harga mati, PT SAS jahat karena sudah meracun sungai kelingi dengan limbah sawit, akibatnya ikan banyak mati, Jangan kau cemari lingkungan kami....
Musi Rawas (ANTARA News Sumsel) - Ratusan warga Desa Lubuk Rumbai Kecamatan Tua Negeri Kabupaten Musi Rawas (Mura) Provinsi Sumatera Selatan menggeruduk kantor Bupati Musi Rawas.

Warga berunjuk rasa memprotes pabrik pengolaan kelapa sawit PT Selatan Agung Sejatera (SAS) karena diduga telah membuang limbah cair kealiran sungai kelingi hingga  membuat ribuan ikan mati serta mengakibatkan puluhan masyarakat terkena dampak penyakit gatal - gatal.

"Kami masyarakat desa Lubuk Rumbai dengan segaja datang meminta pemkab Musi Rawas mencabut izin PT SAS,karena ini sudah terjadi berkali -kali terjadi," ungkap Koordinator aksi Hendiri Amora, Kamis.

Baca juga: Ribuan ikan mati, warga tak dapat gunakan air sungai

Baca juga: EC Priskodeski rekomendasi pencabutan izin PT SAS


Ratusan masyarakat mendatangi pemkab Musi Rawas itu dengan membawa sepanduk yang bertuliskan meminta bupati Mura mencabut izin dan menutup PT SAS secara permanen karena dengan sengaja membuang air ke sungai kelingi.

"Tutup PT SAS  harga mati, PT SAS jahat karena sudah meracun sungai kelingi dengan limbah sawit, akibatnya ikan banyak mati, Jangan kau cemari lingkungan kami, mana janjimu. Sungai kelingi sumber kehidupan kami kami ingin layak pakai kami ingin layak konsumsi. Kami minnta bupati menutup PT SAS secara permanen. Selamatkan sungai kami dari pancemaran limbah PT SAS," teriak warga pengunjuk rasa.

Sementara itu Asisten I bidang pemerintahan kabupaten Musi Rawas EC Priskodesi dihadapan ratusan masyarakat mengajak 20 orang perwakilan ujuk rasa untuk melakukan mediasi antara Pemkab Musi Rawas, pihak perusahan dan warga lainnya.

Baca juga: Hari terakhir operasional PT SAS usai disanksi