Jakarta (ANTARA News Sumsel) - Arki Dikania Wisnu, "small forward" andalan tim nasional bola basket putra Indonesia, tidak mempermasalahkan jika dirinya diinstruksikan bertukar posisi menjadi "point guard" di Asian Games XVIII 2018.
"Sejak dahulu saya tidak pernah dipaksakan bermain di satu posisi. Jadi jika diminta menjadi 'point guard', saya siap," ujar Arki di Jakarta, Kamis (2/8).
Pria yang juga menjabat kapten timnas ini mengaku, dirinya memang matang sebagai "small forward" baik di klubnya Satria Muda Pertamina maupun di tim nasional Indonesia. Posisi itu pula yang membawa namanya melambung di dunia bola basket nasional.
Namun, pebola basket berusia 30 tahun ini sudah biasa bertukar-tukar posisi sejak berusia dini. Bahkan, ketika kuliah di Amerika Serikat, pemain dengan tinggi 187 centimeter ini fasih bertugas sebagai "power forward" dan "center".
"Dari kecil saya sudah diajari bermain di semua posisi. Itu yang membuat saya bisa berperan menjadi apa saja di lapangan," tutur Arki.
Menjadi pemain serba guna berarti penting bagi Arki. Sebab, menurut dia, hal itu menjadikan seorang pemain lebih bernilai.
"Dan tentu saja itu membuat anda semakin bisa membantu tim," kata peraih gelar pemain debutan atau "rookie" terbaik Liga Bola Basket Nasional tahun 2012 tersebut.
Meski berposisi asli sebagai small forward, Arki Dikania Wisnu disiapkan oleh pelatih timnas putra Fictor Roring untuk sewaktu-waktu menjelma sebagai point guard yang bertugas mengatur serangan skuat Merah Putih.
"Ada empat orang yang bisa berperan point guard yakni Andakara Prastawa, Xaverius Prawiro, Abraham Damar dan Arki Dikania Wisnu," tutur Fictor.
Tim nasional bola basket putra Indonesia sendiri menyiapkan 12 pemain untuk bertanding di Asian Games XVIII tahun 2018 yang digelar di Indonesia. Selain Arki, para pemain tersebut yaitu Kaleb Ramot Gemilang, Abraham Damar Grahita, Andakara Prastawa Dhyaksa, Sandy Febiansyakh Kurniawan, Kevin Yonas Argadiba Sitorus, Ponsianus Nyoman Indrawan, Xaverius Prawiro, Valentino Wuwungan, Firman Dwi Nugroho, Adhi Pratama Prasetyo Putra dan Jamarr Andre Johnson.