Memelihara tradisi "Kandeu Jara" di Bima

id kuda,bima,tradisi,pantai

Memelihara tradisi "Kandeu Jara" di Bima

Pelatih memandikan dan melatih kuda pacu di laut Desa Panda, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima, NTB, Selasa (1/8/2018). Bima memiliki tradisi "Kandeu Jara" atau memandikan kuda di tengah laut untuk melatih kuda pacu agar kuat. (Joko Susilo)

Bima, (ANTARA News Sumsel) - Masyarakat Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, memiliki tradisi "Kandeu Jara" atau memandikan kuda di tengah laut untuk melatih kuda pacu agar kuat.

"Ini untuk melatih pernafasan dan otot kuda sebelum bertanding di lintasan pacu," kata Muhammad Nur, pemilik kuda, saat ditemui di bibir pantai di Desa Panda, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima, NTB, Selasa.

Dia menjelaskan bahwa kuda-kuda yang masih pemula ini perlu dilatih kekuatan ototnya di dalam air, sambil dimandikan.

"Ini untuk persiapan mengikuti pertandingan," kata Muhammad Nur saat berbincang dengan Antara sambil menunggui kudanya dimandikan.
 
Sekitar 10 kuda dimandikan beberapa anak muda dan dipacu berlari di kedalaman sekitar 1,5 meter di bibir pantai.

Pacuan kuda atau "Pacoa Jara" sudah sangat lekat di masyarakat NTB, lebih khususnya adalah masyarakat Bima.

"Pacoa jara" ini sudah menjadi salah satu hiburan rakyat dan merupakan agenda rutin di Kabupaten Bima.

Muhammad Nur mengungkapkan bahwa kuda-kudanya itu dalam waktu dekat akan mengikuti lomba di arena pacuan kuda tradisional Desa Panda.

"Sudah diberi tahu oleh panitia, tapi saya lupa tanggalnya, makanya kuda-kuda saya latih di sini," katanya.