Ankara (Antara/Reuters) - Presiden Turki Tayyip Erdogan pada Selasa mengecam perlakuan yang didapat Mesut Ozil setelah bintang sepak bola itu mengundurkan diri dari timnas Jerman, dengan mengatakan perlakuan itu rasis dan tidak dapat diterima.
"Tindakan rasis terhadap seorang pemuda yang telah memberikan segalanya kepada tim nasional Jerman hanya karena keyakinan agamanya merupakan hal yang tidak dapat diterima," kata Erdogan kepada para pewarta di parlemen.
Pejabat di kota asal leluhur Ozil telah memasang lambang jalan yang baru, yang menampilkan foto dirinya dengan Erdogan pada Mei, menggantikan foto lama yang menampilkan dirinya mengenakan kaus timnas Jerman, negara kelahirannya.
Beberapa pejabat penting di Turki, termasuk kepada Federasi Sepak Bola Turki Yildirim Demiroren, telah memberikan dukungannya kepada Ozil sejak pada Minggu ia mengumumkan bahwa ia tidak akan lagi bermain untuk Jerman.
"Kami mengutuk perlakuan, ancaman, dan pesan-pesan melecehkan yang ia terima karena kebudayaan dan latar belakangnya," kata Demiroren.
Salah satu politisi papan atas Jerman yang memiliki darah Turki, Cem Ozdemir, pada Senin menuntut pengunduran diri ketua Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB) Reinhard Grindel, yang menurut Ozil menyalahkan dirinya karena Jerman tersingkir lebih dini dari Piala Dunia tahun ini.
Berita Terkait
Erdogan benarkan Turki tutup wilayah udaranya untuk pesawat Israel
Rabu, 20 November 2024 11:45 Wib
Erdogan kutuk kekerasan terhadap Presiden Brazil
Selasa, 10 Januari 2023 15:36 Wib
Jokowi: Presiden Turki Erdogan akan berkunjung ke Indonesia sekitar Januari atau Pebruari
Minggu, 31 Oktober 2021 7:19 Wib
Kalah lawan Wales di hadapan Erdogan, bek Turki minta maaf
Kamis, 17 Juni 2021 11:42 Wib
AS kecam komentar Presdien Erdogan pada orang-orang Yahudi sebagai anti Semit
Rabu, 19 Mei 2021 9:25 Wib
Presiden Erdogan tetapkan Hagia Sophia jadi masjid, ibadah pertama pada 24 Juli
Sabtu, 11 Juli 2020 10:18 Wib
Negosiasi gagal, perang Suriah dan Turki di ambang mata
Kamis, 20 Februari 2020 14:08 Wib
Erdogan anggap Indonesia negara paham terorisme
Jumat, 7 Juli 2017 11:01 Wib