PHRI Sumsel ingatkan anggotanya gunakan elpiji nonsubsidi

id elpiji,lpg,elpiji nonsubsidi,phri,gas elpiji nonsubsidi,pengusaha hotel,hotel

PHRI Sumsel ingatkan anggotanya gunakan elpiji nonsubsidi

Petugas menata tabung gas elpiji di SPBU Punti Kayu Palembang, Senin (11/12. (ANTARA Sumsel/Nova Wahyudi/dol/17)

Palembang  (ANTARA News Sumsel) - Pengurus Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Sumatera Selatan mengingatkan anggotanya terutama pengelola restoran untuk tetap menggunakan bahan bakar gas elpiji nonsubsidi.

"Secara umum berdasarkan pengawasan di lapangan tidak ada anggota yang menggunakan LPG bersubsidi untuk masyarakat miskin, namun untuk memastikan tidak digunakan untuk kegiatan usaha hotel dan restoran perlu terus diingatkan," kata Ketua PHRI Sumsel Herlan Aspiudin di Palembang, Senin.

Menurut dia, pihaknya mendukung penggunaan LPG nonsubsidi untuk kegiatan usaha seluruh anggota yang tersebar di 17 kabupaten dan kota di provinsi setempat.

Penggunaan bahan bakar gas dalam mendukung kegiatan usaha hotel dan restoran cukup besar. Ia meminta jika terjadi kelangkaan LPG bersubsidi bukan disebabkan oleh anggota PHRI.

Untuk mengantisipasi LPG bersubsidi digunakan hotel dan restoran, selain terus mengingatkan pengelola, pihaknya juga berupaya melakukan pengawasan secara intensif.

Sebelumnya General Manager MOR II Pertamina Sumbagsel Erwin Hiswanto menyampaikan apresiasinya kepada PHRI selama ini sudah menggunakan LPG nonsubsidi serta refrigerant ramah lingkungan produk Pertamina.

"Pertamina berharap PHRI sebagai perhimpunan perusahaan yang besar dapat memastikan kepada anggotanya agar dapat berkomitmen untuk menggunakan bahan bakar terutama LPG nonsubsidi, sehingga LPG yang bersubsidi tiga kilogram betul-betul digunakan oleh masyarakat yang tidak mampu dan pengusaha mikro," ujarnya.

Sejak diluncurkan produk LPG nonsubsidi seperti bright gas kemasan 5,5 kg dan 12 kilogram menunjukkan tren yang baik.

Khusus wilayah Sumbagsel, rata-rata realisasi konsumsi Januari sampai dengan Maret 2018 untuk bright gas 5,5 kilogram sebanyak 67 ribuan tabung per bulan dan kemasan 12 kilogram sekitar 112 ribuan tabung per bulan.

Sedangkan untuk 90-an hotel dan restoran di Sumbagsel memilih untuk menggunakan produk LPG Bulk, selama periode Januari sampai Maret 2018 rata-rata konsumsi per bulan sekitar 190 metric ton (MT), ujar Erwin.