Dinas Perkim OKU optimistis bedah rumah 1.000 unit

id bedah rumah,dinas perkim oku,rumah tidak layak huni,optimistis beda 1000 unit rumah,program bedah rumah

Dinas Perkim OKU optimistis bedah rumah 1.000 unit

Dokumen - Program bedah rumah tidak layak huni (ANTARA News Sumsel/13/Yudi Abdullah)

Baturaja (ANTARA News Sumsel) - Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, optimistis mampu menyelesaikan pengerjaan bedah rumah 1.000 unit yang tidak layak huni sebelum batas waktu yang telah ditentukan selama lima tahun.

"Bedah sebanyak 1.000 unit rumah tidak layak huni merupakan program Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) ini diyakini selesai pengerjaan sebelum batas waktu yang telah ditentukan," kata Sekretaris Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) Ogan Komering Ulu (OKU) Hasan HD di Baturaja, Rabu.

Sebab kata dia, sejak program tersebut mulai dilaksanakan pada 2016 tercatat sebanyak 573 rumah warga di wilayah itu yang tidak layak huni siap dibedah.

"Tinggal pelaksanaannya saja. Sebagian rumah sudah selesai diperbaiki dan sisanya baru akan dimulai pengerjaannya," jelasnya.

Bahkan pada tahun ini pemerintah daerah setempat kembali bakal membedah sebanyak 453 unit rumah tidak layak huni di wilayah itu yang didanai oleh pemerintah pusat dan APBD OKU 2018 serta menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK)

Dia mengemukakan, 453 hunian penduduk yang akan dibedah tersebut terdiri atas 50 unit rumah berlokasi di Desa Tanjung Baru Kecamatan Baturaja Timur.

"Perbaikan 50 unit rumah ini didanai APBD OKU 2018. Sekarang masih dilakukan pendataan, sehingga realisasinya benar-benar tepat sasaran," jelasnya.

Pihaknya juga akan membedah 93 unit rumah warga tidak layak huni di Kelurahan Talang Jawa dan Kemalaraja menggunakan anggaran DAK Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Sedangkan sisanya sebanyak 310 unit rumah dibiayai dana APBN yang direalisasikan untuk rumah tidak layak huni milik masyarakat di 14 desa.

"Dengan perkembangan sekarang ini kami yakin target membedah 1.000 rumah bisa tercapai sebelum lima tahun. Terkait besaran nilai bantuan yang diberikan pemerintah masih sama yaitu setiap pemilik rumah dibantu dalam bentuk bahan bangunan sebesar Rp15 juta," ujarnya.