Hari Kartini, pengunjung Museum Kartini meningkat

id kartini

Hari Kartini, pengunjung Museum Kartini meningkat

Museum Kartini (wikipedia)

Jepara (ANTARA News Sumsel) - Jumlah kunjungan di Museum Kartini Jepara, Jawa Tengah, yang bertepatan dengan Hari Kartini ditargetkan bisa mencapai 1.000 pengunjung.

Target itu disampaikan Kepala Museum Kartini Subiyanto sesuai dengan pengalaman tahun sebelumnya kalau momen Hari Kartini terjadi lonjakan jumlah pengunjung.

"Mudah-mudahan target kunjungan 1.000 wisatawan bisa terpenuhi, mengingat sejak awal bulan April 2018 tingkat kunjungan cukup banyak," kata Kepala Museum Kartini Subiyanto di Jepara, Jumat.

Dalam rangka meningkatkan jumlah kunjungan, Museum Kartini Jepara sedang dilakukan sejumlah perbaikan dan penambahan sarana dan prasarana penunjang agar wajah museum benar-benar menonjol.

Selama ini, wajah museum dari luar memang perlu diperbaiki agar masyarakat luar daerah bisa dengan mudah mengetahui lokasi museum.

Pengunjung museum tidak hanya dari wisatawan lokal Jepara, melainkan dari berbagai daerah di Tanah Air mulai dari pelajar, masyarakat umum, pejabat hingga juara dunia bulu tangkis Hariyanto Arbi pun ikut mengunjungi museum pada momen Hari Kartini.

Pemandu wisata di Museum RA Kartini Riza Khaerul Anwar mengakui kunjungan atlet olahraga yang berprestasi tingkat internasional memang baru pertama.

"Pejabat pemerintahan yang berkunjung ke museum memang banyak, termasuk dari menteri dan pejabat lainnya," ujarnya.

Ia mengaku senang mendapatkan kunjungan dari mantan atlet bulu tangkis Indonesia, Hariyanto Arbi.

Museum Kartini yang terletak di Desa Panggang, Kecamatan Jepara, tepatnya di Alun-alun Jepara itu, tidak hanya menyajikan benda-benda peninggalan R.A. Kartini serta benda peninggalan kakaknya yaitu RMP Sosrokartono, melainkan ada benda-benda warisan budaya yang didapat di daerah Kabupaten Jepara.

Di antaranya, surat-surat RA Kartini, foto dan perabotan rumah milik Kartini semasa masih hidup, guci tua, dan tulang-belulang ikan "joko tuwo" yang panjangnya mencapai 16 meter, yang ditemukan di perairan Kepulauan Karimunjawa pada pertengahan bulan April 1989.      

Penampilan Museum RA Kartini saat ini, jauh berbeda dengan sebelumnya, karena lebih menarik dan modern, sehingga pengunjung dipastikan tidak mudah bosan karena beberapa spot bisa dijadikan tempat berswafoto.