Masyarakat butuh beras medium

id Srie Agustina,beras medium,Bakhtiar,Kabulog Divre Sumsel,kementerian perdagangan,beras, berita palembang,berita sumsel

Masyarakat butuh beras medium

Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Perdagangan Srie Agustina (kedua kanan) berbincang .(Antarasumsel.com/Nova Wahyudi/17)

Palembang (Antaranews Sumsel) - Sebagian besar masyarakat membutuhkan beras medium sehinga diharapkan stoknya tersedia di pasar rakyat.

Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan Srie Agustina yang didampingi Kabulog Divre Sumsel dan Bangka Belitung Bakhtiar menyampaikan hal itu usai meninjau pasar kilometer 5 Palembang, Minggu.

Menurut dia, kementerian perdagangan itu tugasnya adalah mengawal harga eceran tertinggi beras medium itu sudah sesuai atau apakah belum di beberapa pasar rakyat.

"Kenapa tim kementerian perdagangan ikut melakukan pendampingan dan pengawalan sampai ke pasar-pasar kita minta mereka menurunkan penjualan harga eceran Rp100 lebih rendah supaya membantu konsumen untuk mendapatkan beras medium yang terjangkau," katanya.

Ia menuturkan, sebagian besar masyarakat mulai meningkatkan permintaan ke beras premium. "Sebagian besar butuh beras medium harapan kita adalah dengan melakukan beras-beras medium ini tersedia di pasar rakyat," katanya.

Kementerian Perdagangan mengawal sekitar 198 pasar yang dicek dan di Bulog ada 26 divisi regional (divre). Di 198 pasar itu tidak semua harga selisih besar. Rata-rata dari pantauan ke pasar-pasar di atas pasar 21 persen.

Di Palembang hal itu terjadi di empat pasar, yaitu pasar kilometer lima, Sekanak, Lemabang dan Pasar Cinde. "Yang gapnya 21 persen, karena itu kita minta Bulog untuk memasok beras-beras medium dengan melakukan operasi pasar secara massif dilakukan di seluruh Indonesia termasuk di Sumsel di bawah divre Sumsel dan Babel," katanya.

"Saya tadi mengecek, apakah masuk ternyata ada, artinya tersedia di masyarakat. Apalagi pencatatan itu melihat rata-rata harga terendah, harga tertinggi. Kita rata-ratain sebenarnya kita mengatur itu beras medium yang mana dan beras premium yang mana. Target kita satu beras medium tersedia di pasaran dan masyarakat bisa mengaksesnya," ujarnya.

Kemudian harga yang dicek ada gap tinggi itu mengecil. "Ssyukur-syukur itu di bawah harga eceran tertinggi (HET) dan ternyata dibawah HET," katanya.

Untuk stok beras sekarang sekitar 24 ribu ton, kata Kabulog Divre Sumsel dan Babel Bakhtiar AS.
(T.KR-SUS/S023)