Bukit Kaba ditutup untuk umum

id Bukit Kaba,perbaikan alam,perbaikan ekosistem,berita palembang,berita sumsel,Wisata Alam Gunung Api

Bukit Kaba ditutup untuk umum

Arsip- Tenda pendaki di Gunung Bukit Kaba. (ANTARA)

Rejang Lebong (Antaranews Sumsel) - Pengelola Taman Wisata Alam Gunung Api Bukit Kaba di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menutup sementara aktivitas pendakian dan perkemahan guna memulihkan ekosistem kawasan itu.

Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK) Taman Wisata Alam Gunung Api Bukit Kaba Winarso saat dihubungi di Rejang Lebong, Jumat, mengatakan penutupan total lokasi wisata tersebut dilaksanakan selama 20 hari, yakni 8-28 Januari.

"Selama 20 hari ke depan aktivitas pendakian di TWA Bukit Kaba akan ditutup total baik pengunjung yang akan melakukan 'hiking' maupun 'camping'. Selama 20 ini akan dilakukan program pemulihan ekosistem TWA Bukit Kaba," katanya.

Program pemulihan ekosistem ini, tambah dia, harus dilakukan guna memulihkan aneka tanaman yang ada di TWA Bukit Kaba yang mengalami kerusakan akibat aktivitas pendakian maupun pembersihan sampah buangan terutama sampah plastik yang ditinggalkan para pengunjung.

Pembersihan TWA Bukit Kaba ini akan dilaksanakan pihaknya bersama dengan berbagai elemen masyarakat di daerah itu seperti kelompok pecinta lingkungan, Pokdarwis, dan masyarakat sekitar Desa Sumber Urip.

Menurut Winarso, selain melakukan pemulihan ekosistem di kawasan TWA Bukit Kaba, pihaknya juga akan menyiapkan standar pendakian bagi para pendaki ke puncak gunung api yang memiliki ketinggian 1.936 Mdpl itu karena selama ini belum ada standar resmi bagi para pendaki.

"Salah satu standar baku yang akan diterapkan adalah pengecekan jumlah barang bawaan pendaki. Kalau mereka membawa mi instan sebanyak 10 bungkus maka saat turun sampah mi instan 10 bungkus tadi juga harus dibawa," ujarnya.

Dia berharap dengan adanya program pemulihan ekosistem ini nantinya aneka tanaman yang ada di TWA Bukit Kaba dapat kembali tumbuh dengan baik sehingga lokasi wisata ini dapat terlihat asri dan bisa mengundang orang untuk kembali datang.
(T.KR-NMD/B/S. Pinardi