Asian Games ajang promosi wisata Sumsel

id Asian games, even olohraga internasionla, wisata palembang, objek wisata, wisatawan, ekonomi rakyat, ukm, wisata kuiner

Asian Games ajang promosi wisata Sumsel

Sejumlah wisatawan menikmati kuliner di atas kapal warung makan terapung di bantaran Sungai Musi Pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang. (ANTARA Sumsel/Feny Selly/17/I016)

.... Kementerian Pariwisata pun telah menyetujui bahwa Sumatera Selatan dapat dijadikan sebagai model daerah tujuan wisata olahraga nasional atau sport tourism...
Plembang (ANTARA Sumsel) - Sumatera Selatan yang menjadi salah satu tuan rumah pendamping DKI Jakarta menyelenggarakan Asian Games XVIII pada Agustus 2018 bukan hanya sekadar mempersiapkan infrastruktur pendukung dan venue-venue pertandingan dan lomba di kawasan Jakabaring Sport City Palembang.

Sejalan dengan itu juga menata sejumlah kawasan objek wisata sejarah dan budaya, wisata air Sungai Musi, kuliner dan pembinaan kelompok-kelompok usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) guna menghasilkan produk-produk kerajinan khas daerah yang berkualitas, khususnya produk cenderamata.

Sebab perhelatan akbar olahraga Asia yang diikuti ribuan peserta atlet, ofisial, dan tamu-tamu asing lainnya dari 44 negara itu akan menjadi ajang promosi wisata bagi Sumatera Selatan guna membuka peluang meningkatkan kunjungan wisatawan asing.

Paling tidak ke depan atau pasca-Asian Games 2018, Sumsel diharapkan bisa berdampak positif dalam mencapai target kunjungan wisatawan mancanegara 100 ribu orang per tahun.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Selatan Irene Camelyn Sinaga mengatakan dalam menyambut Asian Games 2018 pihaknya sedikitnya kini sedang menata 11 kawasan objek wisata sejarah dan budaya, serta objek wisata alam di Kota Palembang.

Di antaranya objek-objek wisata yang berada di bantaran Sungai Musi seperti pelataran Benteng Kuto Besak dengan ikon destinasi Jembatan Ampera. Kemudian rumah-rumah tua di perkampungan Arab Al Munawar, Kampung Kapitan, dan Pulau Kemaro/Legenda Pulau Kemaro.

Pulau Kemaro (ANTARA Sumsel)

Lalu Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin II, Taman Purbakala Peninggalan Kerajaan Sriwijaya, Bukit Siguntang, dan Museum Sejarah Sumsel dan Sriwijaya.

Pembangunan jalur kereta ringan (LRT) sepanjang 23 Km mulai dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II hingga ke kawasan olahraga Jakabaring Sport City selain sarana angkutan transportasi para peserta Asian Games, juga menjadi sarana wisata dengan menikmati keindahan kota dan Sungai Musi Palembang.

Sebab jalur LRT dengan 13 stasiun mengelilingi sejumlah kawasan pusat kota dan menyeberang Sungai Musi atau bentangan jalur sejajar dengan Jembatan Ampera.

Melalui pembenahan itu, kata Irene Camelyn diharapkan objek wisata tersebut bisa memberikan kesan yang baik kepada tamu dan peserta Asian Games, sehingga ketika mereka kembali ke negara asal dapat bercerita atau membawa informasi positif mengenai pariwisata daerah ini dan bisa meningkatkan kunjungan wisatawan asing terutama dari kawasan Asia, kata Irene.

Menurut dia, jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Palembang dan beberapa daerah Sumsel lainnya diupayakan terus meningkat sehingga bisa menambah devisa negara serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan bisnis di sektor pariwisata.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat pun menggandeng Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) dan industri jasa dan perjalanan wisata (Asita).

Selama ini kunjungan wisatawan asing ke Sumsel, menurut Ketua PHRI Sumsel Herlan Aspiudin masih didominasi negara tetangga atau paling banyak dari Malaysia yaitu sekitar 400 orang per bulan, disusul wisatawan Singapura 200 orang, Tiongkok 100 orang dan Taiwan 50 orang.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel kunjungan wisatawan mancanegara ke Palembang tercatat 1.120 orang per Agustus 2017 atau meningkat 15,23 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya.

Atau jika dibandingkan pada 2016 justru mengalami penurunan hingga 1,58 persen yakni dari 1.138 orang menjadi 1.120 orang.

Angka tersebut menurut Kepala BPS Sumsel Yos Rusdiansyah terpantau dari pintu masuk Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.

Berkaitan pelaksanaan Asian Games 2018 yang dijadikan momentun oleh Sumsel sebagai ajang promosi menarik kunjungan wisatawan tersebut, agaknya Kementerian Pariwisata pun telah menyetujui bahwa Sumatera Selatan dapat dijadikan sebagai model daerah tujuan wisata olahraga nasional atau "sport tourism".

Model wisata olahraga nasional ini karena seiring maraknya perhelatan kompetisi berskala nasional dan internasional di provinsi berpenduduk 8,9 juta itu.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan untuk mendukung model wisata olahraga (sport tourism) itu, pihaknya telah menyetujui bakal digelar sepuluh agenda olahraga di Palembang menjelang Asian Games 2018.

"Usul Sumatera Selatan menjadi model tujuan wisata olaharaga nasional untuk pengembangan pariwisatanya saya setujui semua," katanya.

Pemprov Sumatera Selatan juga telah mengusulkan berbagai kegiatan dalam bidang pemasaran mancanegara, pemasaran nasional, hingga pengembangan destinasi kepada Kementerian Pariwisata.

Dia menilai usul tersebut mudah diterapkan sehingga pihaknya mendukung penuh agar pariwisata Sumatera Selatan berkembang. 

Bagian depan kawasan wisata syariah tempo dulu kampung Arab Al Munawar Palembang(ANTARA Sumsel/Feny Selly)

 "Pemasaran mancanegara, misalnya, kami akan berikan semua pemasaran di pasar yang ditargetkan Sumatera Selatan," ujarnya.

Jika Sumsel menerapkannya diyakini bisa menggaet satu juta wisatawan mancanegara dan berdampak pada devisa sebanyak 1,2 miliar dolar AS.

                                  Pusat Informasi
Menjelang Asian Games 2018, Kementerian Pariwisata akan membuka tiga titik pusat informasi wisata atau "tourism information center" (TIC) di Palembang, masing-masing satu titik di Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II, Benteng Kuto Besak, dan Jakabaring Sport City.

Pembangunan ketiga titik lokasi pusat informasi wisata itu nantinya secara fisik akan diserahkan kepada pemerintah daerah atau pelaku usaha, ungkap Staf Khusus Menteri Pariwisata, Judi Rifajantoro dalam pertemuan dengan Gubernur Sumsel Alex Noerdin, para pejabat Pemprov, pejabat BUMD/BUMN, Asosiasi Perjalanan dan Wisata, serta Consultan Group de Regent di Palembang.

Kerja sama pengelolaan TIC antara Pemprov Sumsel, PT Angkasa Pura II dan Consultan Group de Regent itu menjadi media promosi Pesona Indonesia atau "Wondorful Indonesia" pada momen Asian Games 2018 di Palembang dan DKI Jakarta.

Menteri Pariwisata juga telah mengarahkan bahwa Asian Games di Palembang-Jakarta pada 2018 harus dijadikan momen atau pintu gerbang promosi Pesona Indonesia, kata Judi didampingi tim Consultan Group de Regent (Ahmed Kurnia, Ahmad Kuseini, dan HS Soetarto).

Judi menjelaskan media atau konten Tourism Information Center itu akan menjadi tanggung jawab Kementerian Pariwisata, karena informasi yang disajikan itu nantinya tidak hanya promosi wisata, tapi juga memberikan informasi atau edukasi yang mencerdaskan tentang Indonesia kepada para pengunjung atau wisatawan mancanegara.

Juga memberikan informasi lainnya kepada wisatawan mancanegara misalnya hotel, belanja dan sebagainya.

Proyek percontohan TIC ini telah dibangun di Bandara Soekarno Hatta Cengkareng Jakarta bekerja sama dengan PT Angkasa Pura. Pelayanan TIC di bandara ini semua gratis, termasuk minuman dan makanan ringan bantuan dari para sponsor.

Jadi pengelolaan TIC di Palembang itu nantinya sama dengan di Bandara Soekarno Hatta, kata dia.

Sementara itu, Ahmed Kunia mengatakan, pengoperasian tiga titik TIC di Palembang perlu segera dilakukan mengingat tes-tes even Asia Games sudah mulai berlangsung dimana peserta dan pengunjung asing mulai berdatangan.


Layar hitung mundur Asian Games 2018 (Nova Wahyudi)

Khusus di kawasan Jakabaring Sport City Palembang pengelolaan informasi dilakukan bergerak atau TIC mobile, karena kawasan olahraga itu cukup luas dan jarak venue pertandingan dan lomba berjauhan.

Ahmad Kuseini juga mantan Direktur Pemberitaan LKBN Antara itu menyampaikan TIC akan sangat membantu para atlet dan offisial, serta wisatawan, seperti ketika pelaksanaan Asian Games di Korea Selatan diliput sekitar 7.000 orang jurnalis media cetak, elektronik, dan online.

"Hal yang sama juga pada Asian Games di Indonesia. Ini menjadi dahsyat dalam promosi Pesona Indonesia", katanya.