Gunung Agung keluarkan lapili

id gunung agung

Gunung Agung keluarkan lapili

Wisatawan memotret Gunung Agung meletus di Pura Besakih, Karangasem, Bali. (ANTARA /Nyoman Budhianaaw)

Karangasem, Bali (ANTARA Sumsel) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mendeteksi bahwa Gunung Agung mengeluarkan butiran abu berbentuk bulat (lapili) sebesar biji yang menerjang Desa Ban, Kecamatan Kubu, Karangasem, Bali, Sabtu.

"Abu yang berbentuk bulat itu lapili dan tim kami sedang mengkroscek ke Desa Ban," kata Kepala Bidang Mitigasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, I Gede Suantika, di Pos Pemantauan Gunung Agung, Desa Rendang, Karangasem.

Ia mengatakan keluarnya lapili dari gunung berapi memang sudah lumrah saat gunung mengalami erupsi. Namun, pihaknya akan memastikan kembali dan mengambil sampelnya,

Hal senada diungkapkan, Perbekel Desa Ban, Kubu, I Wayan Potag yang dihubungi di Karangasem mengaku abu berbentuk bulat ini sempat mengenai atap seng di kediamannya.

"Saya sudah simpan abu ini ke dalam plastik dan nanti bisa di lakukan pengecekan oleh petugas," katanya.

Ia menuturkan abu yang berbentuk bulat itu sempat terjadi selama satu menit dengan mengikuti awan yang mengantarnya dan ukurannya bisa terlihat seperti biji merica atau pelor.

"Setelah saya pegang dan direkukkan, benda ini menjadi abu," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Mitigasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi I Gede Suantika melalui pesan singkat menerangkan abu yang berbentuk bulat yang menerjang Desa Ban, Karangasem itu bernama "accretionary lapili".

"Lapili adalah material vulkanik berwarna abu yang berbentuk bundar yang merupakan produk erupsi Gunung Agung ini disebabkan karena kondisi kelembaban dan gaya elektrostatis," katanya.

Ia mengatakan kondisi ini terjadi apabila material abu berinteraksi dengan air, bisa air dari kawah, sehingga ini sering diasosiasikan dengan letusan freatomagmatik.

Kemudian, kelembaban ini juga bisa bersumber pada kondisi meteorologis, misal, abu yang disemburkan berinteraksi dengan awan hujan.

"Nah saat kondisi-kondisi itu terpenuhi maka kumpulan abu tersebut menjadi berbentuk bulat. Jadi itu sebenarnya masih abu tapi terkumpul jadi berbentuk granule," kata Devy.

Berdasarkan laporan, aktivitas kegempaan Gunung Agung sejak Pukul 00.01-12.00 Wita tercatat terjadi delapan kali letusan, 18 kali hembusan asap putih tipis, sembilan kali gempa low frekuensi, lima kali vulkanik dalam, empat kali vulkanik dangkal dan satu kali vulkanik jauh.