Ribuan ikan nila mati bukan terjangkit "TiLV"

id ikan mati, terjangkit virus, penyakit Tilapia Lake Virus, TiLV, balai karantina, perikanan, keramba, jaring apung

Ribuan ikan nila mati bukan terjangkit "TiLV"

Dokumentasi Petani ikan menyaksikan ratusan bangkai ikan (ANTARA/Iggoy el Fitra)

Mukomuko (ANTARA Sumsel) - Pejabat Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu menyatakan berdasarkan hasil pemeriksaan Balai Karantina Perikanan Bengkulu, ikan nila keramba jaring apung di daerah ini negatif terjangkit penyakit Tilapia Lake Virus atau "TiLV".

"Kami sudah dapat hasilnya dari Balai Karantina Perikanan  Bengkulu. Ikan nila tersebut negatif terjangkit penyakit virus Tilavia," kata Kabid Budi Daya Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Mukomuko Azbas, di Mukomuko, Minggu.

Ia mengatakan berdasarkan hasil koordinasinya dengan pihak Balai Karantina Perikanan Bengkulu terkait penyebab sedikitnya 7.000 ekor ikan nila atau sekitar 700 kilogram ikan keramba milik petani tersebut mati mendadak sejak sepekan terakhir.

Menurutnya, berdasarkan hasil pengamatan sebelumnya, penyebab  ribuan ikan nila tersebut mati mendadak diduga karena terserang penyakit "Tilavia Lake Virus" atau TiLV.

Dia menduga, ikan tersebut terserang penyakit tersebut berdasarkan ciri-ciri tubuh menghitam, erosi pada ulir, pembekakakn rongga perut, mata mengalami pembekakan, dan katarak.

Selain itu, katanya, sebelum ribuan ikan nila tersebut mati mendadak, ikan tersebut terlihat berenang secara zig zag.

Ia menjelaskan, saat ini instansinya belum mendapatka keterangan tertulis dari Balai Karantina Perikanan terkait penyebab ribuan ikan keramba jaring apung tersebut mati secara mendadak.

Namun dia menduga, penyebab ikan tersebut mati mendadak di wilayah itu diduga akibat herbisida untuk racun rumput yang tumpah ke sungai kemudian masuk dalam keramba jaring apung.

"Ikan tersebut mati bukan karena keracunan, tetapi matanya terkena racun," ujarnya.