BI luncurkan program "urban farming" di Palembang

id Sugeng, Bank Indonesia, uban farming, urban farming

BI luncurkan program "urban farming" di Palembang

Gedung Bank Indonesia (Antarasumsel.com/Feny Selly)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Bank Indonesia meluncurkan program "uban farming" yakni mengajak kalangan rumah tangga di Palembang, Sumatera Selatan untuk mau menanam cabai dalam kaitan menjaga inflasi kebutuhan bahan pokok.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Sugeng di Palembang, Senin, mengatakan, cabai merupakan salah satu komponen kebutuhan masyarakat yang sangat rentan sekali mengalami gejolak harga sehingga membutuhkan upaya terus menerus untuk menjaganya.

"Banyak yang bertanya, apa hubungan BI dengan cabai? Hubungannya sangat erat sekali karena cabai ini beberapa kali menjadi penyebab kenaikan inflasi, sementara tugas BI selain menjaga kestabilan nilai Rupiah juga menjaga inflasi sekitar 3,0 persen per tahun," kata Sugeng.

Ia menjelaskan Kota Palembang yang saat ini bergerak menjadi kota metropolitan sebenarnya sudah dapat mengendalikan inflasi, bahkan bisa lebih rendah dari angka rata-rata nasional yakni dari 3,11 persen per tahun.

Akan tetapi, kota ini bukan tanpa ancaman inflasi. Seperti halnya kota-kota lain di Indonesia diketahui bahwa ketika ada gagal panen atau persoalan distribusi dan transfortasi maka akan memicu inflasi. Kebutuhan cabai di Palembang diketahui 25 ton/hari.

"Kini jika ibu-ibu rumah tangga menanam sendiri cabai maka tentunya mereka tidak akan lagi membeli di pasar, dengan begitu permintaan akan menurun dan secara otomatis harga akan turun. Itu harapannya," kata dia.

Kepala Perwakilan BI Sumsel Rudi Khairudin mengatakan pilot proyek urban farming ini telah dilakukan sejak tahun lalu yakni di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) dengan membangun kluster cabai dan kluster bawang merah.

Sejauh ini upaya tersebut cukup berpengaruh dalam menjaga tekanan inflasi karena seperti diketahui kebutuhan cabai di Palembang masih didukung oleh daerah lain yakni Brebes, Jawa Tengah.

"Melihat respon positif ini, BI menggandeng Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, dan ibu-ibu PKK di Palembang untuk mengedukasi 255 orang ibu rumah tangga guna menggaungkan urban farming," kata dia.

Peluncuran program tersebut dilakukan di salah satu rumah warga Jalan Rambutan, Kecamatan Ilir Barat II. Turut hadir Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Achmad Hafisz Tohir dan Wali Kota Palembang Harnojoyo.

Dalam sambutannya wali kota mengharapkan warga Kota Palembang bisa benar-benar menerapkan program urban farming tersebut dengan tidak membiarkan lahan menjadi terbengkalai.

"Jangan lagi ada lahan tidur, harus dimanfaatkan, sayang. Indonesia ini sangat subur, bahkan menanam terkadang tidak usah disiram bisa subur sendiri, beda dengan negara-negara lain," kata Harnojoyo.