Palembang (Antarasumsel.com) - Manajemen Sriwijaya FC menyebut bahwa para pemain muda Under-22 yang memperkuat tim selama berkompetisi di Go-Jek Traveloka Liga 1 selalu dapat diandalkan, meski sebagian besar dari mereka sebelumnya hanya pengisi bangku cadangan.
Sekretaris Tim Sriwijaya FC Achmad Haris di Palembang, Senin, mengatakan, saat ini Sriwijaya FC memiliki delapan pemain U-22 yakni Yanto Basna, Zalnando, Maldini Pali, Slamet Budiono, Hendra Sandi, Ichsan Kurniawan, Rangga Pratama, Fiqri Yusron.
"Kami bersyukur sekali karena sejauh ini para pemain muda U-22 dapat memberikan performa terbaiknya bagi tim," kata Haris.
Menurut Haris, dengan kekuatan delapan orang pemain muda ini setidaknya pelatih akan lebih mudah dalam mengikuti regulasi Liga 1 yang mengharuskan menurunkan setidaknya tiga pemain U-22 sebagai starter dalam 45 menit.
Ia pun berani menyebut bahwa Sriwijaya FC menjadi salah satu klub yang memiliki pemain muda terbaik di Indonesia. Hal ini terbukti karena satu pemain yakni Zalnando masuk dalam skuat Timnas.
Jika saja, aturan pemain muda ditetapkan U-23 atau bukan U-22 seperti saat ini maka sejatinya Sriwijaya FC memiliki lebih banyak lagi mengingat ada Teja Paku Alam, Rizsky Dwi Ramadana, Ichsan Marco Meraujie, Hafid, dan Manda Cinggi.
"Dengan banyaknya pemain muda dalam tim, manajemen Sriwijaya FC sangat mengharapkan pelatih Oswaldo Lessa dapat memadukannya dengan pemain senior, sejauh ini manajemen menilai sudah baik tapi harus lebih baik lagi," kata dia.
Sriwijaya FC saat ini bertengger di peringkat 12 klasemen sementara dengan meraih 14 angka atau berselisih 6 angka dengan PSM Makassar sebagai pemuncak klasemen.
Selama melakoni laga yang sudah memasuki pekan ke-10, pelatih Oswaldo Lessa acap kali mengotak-atik pemain U-22 yang diturunkan.
Awalnya ia mempercayakan ke Zalnando, Maldini Pali, dan Yanto Basna, kemudian setelah Ichsan Kurniawan membaik dari cedera maka Maldini Pali yang diistirahatkan.
Pelatih Oswaldo Lessa mengatakan, banyaknya pemain muda dalam tim dapat menjadi hal positif tapi juga dapat menjadi hal negatif jika tidak piawai dalam menjaga kondisi psikologisnya.
"Contohnya, saat bermain melawan Persiba yang diadakan di daerah netral. Pemain muda kami bermain baik sekali, bisa jadi karena tidak ditonton suporter Sriwijaya FC. Bisa jadi besarnya pengharapan membuat mereka tertekan," kata Lessa.
Lain pula dengan Alberto Goncalves, pemain senior Sriwijaya FC yang mengatakan harus memanggil satu per satu pemain muda karena tim mengalami kekalahan beruntun di dua laga.
"Saya katakan mau sampai kapan kalian begini. Harus bangkit, saya tidak mau kalah-kalah begini terus. Dan bersyukur sekali, tim menang lawan Mitra Kukar," ujar Beto, sapaan akrab Alberto Goncalves.***4***
(T.D019/B/M033/M033) 12-06-2017 16:05:45
Berita Terkait
Gubernur Harus sebut ponpes harus miliki guru bimbingan konseling
Minggu, 24 Maret 2024 17:10 Wib
Sumsel berperan cukupi kebutuhan beras Jambi
Sabtu, 2 Maret 2024 21:30 Wib
Pj Bupati Bangka ultimatum penimbun bahan pokok
Sabtu, 2 Maret 2024 21:25 Wib
JPU ajukan kasasi putusan Haris Azhar-Fatia yang divonis bebas
Selasa, 9 Januari 2024 15:50 Wib
Haris dan Fatia divonis bebas dari kasus pencemaran nama baik Luhut
Senin, 8 Januari 2024 13:15 Wib
Haris Azhar dituntut empat tahun penjara
Senin, 13 November 2023 15:53 Wib
Luhut Binsar Pandjaitan hadiri sidang Haris dan Fatia
Kamis, 8 Juni 2023 12:39 Wib
Kejari Jaktim tidak menahan Koordinator KontraS Haris Azhar dan Fatia
Senin, 6 Maret 2023 15:57 Wib