Bela diri Muaythai disenangi kaum perempuan Palembang

id olahraga muaythai, bela diri, muaythai, bela diri muaythai

Bela diri Muaythai disenangi kaum perempuan Palembang

Seorang perempuan sedan berlatih bela diri Muaythai di Palembang, Selasa (31/5) (Foto Antarasumsel.com/Evan Ervani/16/den)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Olahraga seni bela diri Muaythai kini mulai disenangi kaum perempuan Palembang, karena dengan memanfaatkan perguruan itu bisa belajar keahlian bela diri guna menghindari tindak kejahatan yang sewaktu-waktu dapat mengancam keselamatan jiwa manusia.

Sejumlah perempuan tertarik dengan olahraga bela diri itu, terkait dengan maraknya kasus pelecehan seksual dan tindak kejahatan lainnya akhir-akhir ini, kata pelatih Muaythai, Muhammad Fanny di Palembang, Selasa.

Menurut dia, meski tergolong olahraga cukup ekstrim, seni bela diri Muaythai kini kian digemari masyarakat, tak terkecuali kalangan kaum hawa di Kota Palembang.

Olahraga Muaythai berasal dari negara seribu pagoda, Thailand, dan bagi para wanita adalah salah satu seni bela diri tangan kosong.

Ia menjelaskan, Muaythai juga disebut seni delapan tungkai karena tekniknya lebih banyak menggunakan delapan bagian tubuh untuk menyerang dan bertahan, yakni kedua kaki, tungkai, tulang kering, lutut dan siku.

Ia menilai, komunitas Muaythai kian berkembang di Kota Palembang, bahkan mayoritas anggotanya kini didominasi 60 persen adalah perempuan.

"Meski cukup berat, namun sebagian kaum hawa menilai Muaythai banyak manfaatnya selain menjaga stamina dan kebugaran tubuh, juga dijadikan sarana melindungi diri terhadap ancaman kejahatan termasuk kejahatan seksual yang marak akhir-akhir ini," katanya.

Menurut Fenny, salah satu anggota komunitas Muaythai di Palembang bahwa sangat bermanfaat bagi kesehatan, persiapan menjaga diri dari tindak kejahatan, ternyata sangat membantu sehingga tidak diremehkan oleh kaum laki-laki.

Olahraga Muaythai ini tekniknya biasanya yang pertama kali melakukan langkah-langkah kuda-kuda dan baru ke pukulan jap dan sebagainya, dan untuk mahir memerlukan waktu dua tahun namun sebagai dasar tiga bulan sudah bisa, kata Muhammad Fanny menambahkan.

Sementara mengenai biaya latihan, untuk paket 10 kali pertemuan berlatih kisaran Rp400 ribu sudah bisa bergabung berlatih meluangkan waktu supaya bermanfaat dalam melindungi diri dari ancaman tindak kejahatan, katanya.