Kebijakan kontroversial manusia super dalam " Civil War"

id civil war, captain amerika, film sinema

Kebijakan kontroversial manusia super dalam " Civil War"

film Captain America : Civil War (Youtube.com)

Jakarta (ANTARA Sumsel) - Ketakutan manusia akan kemampuan "super heroes" akhirnya berdampak buruk pada kehidupan masyarakat. Walaupun tujuan besar dari sekelompok manusia super tersebut adalah untuk kelangsungan hidup umat manusia namun sebagian kecil masyarakat mengalami hal buruknya, bahkan kematian.

Setiap aksi dari manusia super di luar dugaan ternyata menyebabkan efek yang cukup besar, seperti kerusakan lingkungan, kerugian material, hancurnya bangunan dan meninggalnya beberapa korban sipil.

Hal ini lah yang menjadi inti dari permasalahan film Captain America : Civil War. Dampak dari permasalahan tersebut muncullah yang disebut dengan "Superhuman Registration Act" (SRA) atau kebijakan di mana setiap manusia super harus mendaftarkan kemampuannya serta identitasnya kepada pemerintah agar bisa diawasi tindakannya.

Secara singkat bahwa, kelompok manusia super harus mengungkapkan identitasnya serta tidak boleh bekerja secara independen atau pun swasta, dan juga harus berada di bawah kendali PBB. Hal itu berarti tidak lagi ada rahasia identitas bagi manusia super.

Mayoritas negara di bawah PBB menyetujui kebijakan itu, namun tidak untuk beberapa tokoh Avengers.

Dari kontoversi tersebut Captain America atau Steve Rogers (Chris Evans) tidak setuju, karena akan mengekang hak asasi dari manusia super. Namun, Iron Man atau Tony Stark (Robert Downey Jr.) menyetujui kebijakan tersebut.

Bermula dari ketidaksepakatan tersebut kelompok manusia super dalam naungan organisasi The Avangers terpecah menjadi dua kubu yaitu tim Captain America melawan tim Iron Man.

Tim Captain America yang bersenjatakan tameng terdiri dari Winter Soldier (Sebastian Stan), Falcon (Anthony Mackie), Hawkeye (Jeremy Renner), Ant-Man (Paul Rudd), Scarlet Witch (Elizabeth Olsen), dan Sharon Carter (Emily VanCamp).

Sedangkan tim Iron Man berisi War Machine (Don Cheadle), Spider-Man (Tom Holland), Black Widow (Scarlett Johansson), Black Panther (Chadwick Boseman), dan The Vision (Paul Bettany).

Perseteruan semakin memburuk ketika ternyata diketahui beberapa masa lalu Winter Soldier tidak bisa diterima oleh Iron Man.

Civil War merupakan komik berjenis "crossover" klasik yang menyatukan dari cerita berbagai latar belakang super heroes. Cerita komiknya dirilis pada tahun 2006-2007 yang ditulis oleh ditulis Mark Millar dan berjumlah tujuh volume.

Beberapa pertanyaan dari sekuel tokoh Marvel sebelumnya banyak terjawab dalam film "Captain America : Civil War". Salah satunya dari tokoh Iron Man. Robert Downey Junior sendiri dalam pernyataannya mengatakan bahwa film ini seperti lanjutan film Iron Man 4, karena juga banyak mengangkat tokoh milyuner tersebut.

Film berdurasi 147 menit tersebut menampilkan parade kekuatan super. Tidak terlalu banyak aksi seperti film Captain America atau seri Avangers sebelumnya, namun mampu menciptakan drama yang membuat penonton harus memilih dukungan terhadap masing-masing kubu. Civil War disutradarai oleh Anthony Russo, Joe Russo.


Aktor Indonesia
Dalam proyek film berbiaya besar ini, diberitakan awal bahwa aktor senior Indonesia Ray Sahetaphy ambil dalam cerita para super heroes ini. Dan peran aktor Indonesia ini bukan hanya menjadi pendukung atau asal tampil, tapi memang menjadi bagian dari karakter Marvel, walau bukan tokoh protagonis.

Namun, ternyata adegan Ray Sahetaphy tidak dimunculkan dalam film ini atau dipotong. Joe Russo selaku sutradara sudah mengonfirmasi bahwa peran aktor kelahiran Donggala tersebut memang tidak ditampilkan.

Ia menjelaskan bahwa akting dari Ray terlalu menonjol dan menutup dari karakter antagonis dalam film ini. Sutradara ingin menonjolkan tokoh antagonis Baron Zemo (Daniel Bruhl) yang menjadi bagian alur utama dalam jalannya film.

Namun dalam akun Twitternya, Ray Sahetaphy menanggapinya dengan santai, dan menganggap hal tersebut adalah hal biasa dalam sebuah film. Ia lantas juga menuliskan bahwa tetap mempromosikan atau tidak melarang untuk tetap menonton Civil War.

Ray berperan diketahui sebagai seorang tukang lelang atau Auctioneer. Auctioneer merupakan tokoh antagonis di Marvel. Pertama kali muncul dalam komik Alpha Flight edisi 42 terbitan Marvel tahun 1987.

Tidak hanya Ray, sekelas aktris Gwyneth Paltrow yang berperan sebagai Pepper Potts atau pacar dari Iron Man juga dipotong adegannya untuk tidak dimunculkan dalam film. Hal tersebut memang menjadi kebijakan dari sutradara jika memang berkaitan dengan cerita alur film.

Tugas dari karakter Auctioneer kerjanya adalah memperdaya superhero lalu menjualnya pada penawar tertinggi.

Sementara itu, rilis di Indonesia juga lebih cepat dibandingkan dengan di Amerika. Indonesia mendapat jatah rilis film Civil War 10 hari lebih cepat dari negara produksi film itu sendiri.

Bahkan tidak hanya Civil War, tren beberapa tahun terakhir memang film-film Amerika memberi kesempatan lebih awal bagi distribusi di Asia.

Beberapa sumber mengatakan bahwa alasan tersebut berkaitan dengan penjualan film dan juga untuk memberi kesempatan pada pihak lembaga sensor serta penerjemah teks untuk bekerja lebih dinamis.

Dikhawatirkan penyebab sensor tersebut bisa menghambat distribusi film di daerah lain. Selain itu, Asia memang sudah bukan rahasia lagi menjadi negara konsumen film super hero terbesar.

Sehingga strategi distribusi film dilempar ke daerah konsumen film terbesar, agar angka pencapaian penonton bisa "dijual" di daerah lainnya untuk mendongkrak popularitas.