Baturaja, (ANTARA Sumsel) - Stasiun kereta api Baturaja, Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan segera memiliki jalur rel ganda hingga ke wilayah Martapura yang dibangun oleh PT Kereta Api Indonesia guna kelancaran angkutan batu bara dan penumpang.
"Dari Baturaja-Martapura dengan jarak kisaran 34 kilometer rencananya akan dibuat jalur rel ganda. Mudah-mudahan 2016 ini dapat terealisasi," kata Kepala Stasiun Baturaja Abdullah didampingi Wakilnya Suratman di Baturaja, Senin.
Ia mengatakan pembangunan perlintasan kereta baru tersebut rencananya akan dilakukan setelah penyelesaian proses pengerjaan jalur ganda di wilayah Provinsi Lampung.
Ia mengakui penyelesaian pembuatan jalur ganda dari Tarahan Lampung hingga ke Stasiun Kertapati Palembang butuh waktu yang cukup lama karena proses pengerjaannya dilakukan secara bertahap untuk setiap daerah.
"Saat ini proses pengerjaannya baru dilakukan mulai dari Stasiun Ketapang Kecamatan Cempaka hingga ke Blambangan Kabupaten Waykanan Lampung," jelasnya.
Ia mngemukakan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) sebelumnya sudah menyelesaikan pengerjaan membuat jalur ganda di perlintasan kereta api wilayah Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim.
Menurut dia, hal tersebut sengaja dilakukan karena wilayah itu padat aktivitas angkutan kereta penumpang maupun batu bara rangkaian panjang (babaranjang) yang melintas setiap harinya sehingga lebih diprioritaskan membangunnya.
"Proses pengerjaan rel dua jalur di Tanjungenim sudah selesai sampai ke Stasiun Tanjung Rambang Kabupaten Muaraenim," ujarnya.
Ia berharap dengan dibangunnya rel ganda itu aktivitas perjalanan kereta api penumpang dan angkutan babaranjang dari Tanjungenim ke Stasiun Kertapati Sumsel dan dari Tanjungenim ke Tarahan Lampung menjadi lancar.
Sementara terkait dengan produksi batu bara, Gubernur Sumsel Alex Noerdin di setiap kesempatan menyatakan akan berupaya meningkatkan jumlah produksi batu bara, sehingga di masa mendatang jumlah produksi batu bara akan mencapai puncaknya hingga 100 juta ton per tahun.
Di mana sekarang ini produksi batu bara dari mulut tambang Tanjungenim dengan potensi cadangan mencapai kisaran 22,24 miliar ton batu bara, hingga saat ini baru mampu memproduksi mencapai kisaran 20 juta ton per tahun.
Berita Terkait
Seorang warga OKU tewas tertabrak KA Babaranjang, saksi lihat korban malah berjalan mendekat
Selasa, 30 April 2024 19:36 Wib
Polres OKU Timur cari solusi tekan angka kecelakaan di perlintasan KA
Jumat, 26 April 2024 14:06 Wib
KAI Divre Tanjungkarang sebut jumlah penumpang meningkat 63 persen saat angkutan Lebaran
Kamis, 25 April 2024 23:34 Wib
Pemkab OKU Timur usulkan pembangunan palang pintu perlintasan KA
Kamis, 25 April 2024 6:48 Wib
KAI Tanjungkarang imbau warga hati-hati melintas di perlintasan KA
Senin, 22 April 2024 16:33 Wib
Korban meninggal dalam kejadian KA tabrak bus warga Belitang OKU Timur
Minggu, 21 April 2024 22:49 Wib
KAI sebut tak ada korban dari penumpang KA Ekspres Rajabasa yang terlibat tabrakan
Minggu, 21 April 2024 19:04 Wib
KA tujuan Kertapati tabrak bus di pelintasan Martapura
Minggu, 21 April 2024 17:10 Wib