Dinas Kesehatan pantau DBD lewat ronda jentik

id dins kesehatan, dinas kesehatan lubuklinggau, nawawi akib, dbd, demam berdarah dengue, jentik, ronda jentik, nyamuk

Dinas Kesehatan pantau DBD lewat ronda jentik

Ilustrasi - Kader Juru Pembasmi Jentik (Jumantik) menunjukkan bubuk abate yang akan dibagikan untuk membasmi jentik di kawasan kelurahan Lorok Pakjo kecamatan Ilir Barat I Palembang, Sumsel (Foto Antarasumsel.com/Feny Selly/16)

Lubuklinggau, 14/3 (Antara) - Dinas Kesehatan Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, hingga saat ini masih memantau serangan deman berdarah dengue melalui pola ronda jentik di setiap kelurahan, setelah daerah itu tak berstatus kejadian luar biasa sejak pertengahan Februari 2016.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Lubuklinggau Nawawi Akib di Lubuklinggau, Senin, mengatakan pihaknya telah menerjunkan petugas lapangan untuk melaksanaan ronda jentik, salah satu upaya memberantas jentik-jentik nyamuk.

Jika hal itu tidak dilakukan, ujarnya, dikhawatirkan akan banyak lagi penderita deman berdarah dengue di wilayah itu, karena curah hujan masih cukup tinggi membuat nyamuk berkembang biak.

"Tim kami tengah memonitor jentik nyamuk di setiap kelurahan, dari sana kita bisa melihat apakah program rontik (ronda jentik) itu berjalan efektif atau tidak," katanya.

Selain itu, katanya, langkah antisipasi DBD dilakukan dengan mengajak masyarakat untuk melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), agar kasus DBD tidak mengalami peningkatan lagi.

Pihaknya juga mengajak masyarakat membersihkan sampah dari tempat-tempat yang disukai nyamuk pada lingkungan sekitar.

Ia mengatakan pelaksanaan ronda jetik itu sekaligus menyosialisasikan tentang program PSN.

Beberapa hari lalu, Dinas Kesehatan melaksanakan pelayanan kesehatan secara gratis dengan mobil pelayanan kesehtan atau klinik di wilayah Kelurahan Mesat Jaya, Kecamatan Lubuklinggau Timur II.

"Di kelurahan itu kita juga menyosialisasikan pada masyarakat agar selalu menjaga kebersihan dengan melakukan PSN yang dimulai dari kebersihan rumah tangga hingga lingkungan sekitar," katanya.

Wali Kota Lubuklinggau S.N. Prana Putra Sohe melalui Kepala Bagian Humas Perdian Putra mengatakan meskipun daerah itu tidak berstatus kejadian luar biasa DBD lagi, Dinas Kesehatan dan jajarannya tetap melakukan monitoring ke setiap kelurahan.

Kejadian Luar Biasa (KLB) status DBD itu, dicabut sejak 22 Februari 2016, namun Dinas Kesehatan tak mau kecolongan dan tetap melakukan kegiatan pembasmian sarang nyamuk yang melibatkan berbagai elemen masyarakat.

Ia mengatakan sekarang curah hujan masih tinggi sehingga tetap menjadi perhatian pemerintah kota untuk mengantisipasi serangan DBD.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan, sejak awal Febuari 2016, jumlah kasus DBD telah mengalami penurunan yang cukup signifikan.

"Dengan adanya penurunan kasus DBD itu, pada tanggal 22 Febuari 2016 status KLB dicabut, sekarang insidennya dari hari ke hari nol, misalanya hari ini ada indikasi serangan besok nol lagi dan seterusnya," ujarnya. ***4***



(T.Z005/B/M029/M029) 14-03-2016 08:16:40