"Right or wrong Indonesia is my brother"

id Menteri Komunikasi dan Multimedia Malaysia Dato Sri Ahmad Shabery Cheek, amy search

.....Jarang di negeri ini Menteri mau mendatangi tamu di meja satu-satu. Pak Menteri Malaysia ini luar biasa....
Kehadiran Menteri Komunikasi dan Multimedia Malaysia Dato' Sri Ahmad Shabery Cheek ke Bengkulu turut menyejukkan bagi anak negeri ini dengan statemennya menyoal hubungan Indonesia-Malaysia.

"Right or wrong Indonesia is my brother," kata dia, pada jamuan makan malam di Hotel Santika, Kota Bengkulu Minggu (9/2) malam lalu, yang semuanya ditanggung oleh Kementerian Komunikasi dan Multimedia Malaysia (KKMM).

Bahkan, menteri itu pun terlihat begitu bersahaja dengan menyalami semua tamu yang ada di ruangan tersebut. Hal itu menjadi catatan tersendiri bagi Ketua Umum PWI Pusat Margiono yang turut hadir di sana.

"Jarang di negeri ini Menteri mau mendatangi tamu di meja satu-satu. Pak Menteri Malaysia ini luar biasa," kata Margiono.

Memang tak dipungkiri, entah memang pengetahuannya tentang negeri ini, khususnya Bengkulu begitu mapan atau sudah mempersiapkan sebelum kedatangannya, ia dengan lancar menceritakan sejarah soal "bumi rafflesia" tersebut.

Nama Bengkulu, ujar dia, sangat besar di negerinya. Saat sekolah sering membahas nama Bengkulu yang terkenal dengan Bencoolen atau Bangkahulu.

"Saya sempat berfikir kapan akan datang ke sini dan kini menjadi kenyataan," ujar dia ketika memberikan sambutan pembuka jamuan makan malam itu.

Ia menjelaskan, nama Bengkulu besar karena ada beberapa faktor dan yang paling menonjol adanya Benteng Marlborough dan tempat pengasingan Bung Karno.

Shabery Cheek pun mengagumi Presiden pertama Indonesia itu, apalagi mampu menjadikan bahasa melayu sebagai bahasa nasional Indonesia.

"Bisa saja dulu Pak Karno menjadikan bahasa Jawa sebagai bahasa nasional Indonesia. Jika itu terjadi, mungkin kami hanya bisa mendengar tetapi kurang memahami," katanya.

Karena itu, ia pun bersama rombongan dan membawa kru televisi sendiri dari negeri jiran tersebut mendatangi Benteng Marlborough serta Rumah Pengasingan Bung Karno tersebut.

Menteri tersebut pun mengaku membuka ruang bagi Indonesia untuk bekerja sama di sejumlah bidang, bahkan ia pun mengundang siapa saja untuk berkunjung ke sana.

Pada jamuan makan malam itu pun Menteri membawa penyanyi legendaris Amy Search dan memang sudah dinantikan tamu undangan yang rata-rata mengerti dan hafal betul dengan syair lagunya terutama "Isabella".

Memang Amy membawakan tiga lagu, yang duanya sebagian besar masyarakat Indonesia mengaku kenal tapi tidak hafal, namun tetap serius mendengarkannya sambil menggoyangkan kepala atau kakinya mengiri lantuan musik yang menghentak.

Ketika "Isabella" dilantunkan, seluruh tamu undangan pun terlihat mengikutinya, termasuk Dirut LKBN Antara Saiful Hadi bernyanyi kala didatangi Amy.

Usai acara, Amy pun melayani permintaan foto bersama baik para petinggi yang hadir maupun penggemarnya.

Dirut LKBN Antara Saiful Hadi pada perbincangan dengan Amy menyarankan untuk membuat reinkarnasi "Isabella" yang berkolaborasi dengan sejumlah penyanyi Indonesia.

"Buat versi yang baru tentang 'Isabella', kemudian ajak sejumlah penyanyi Indonesia yang memiliki karakteristik suara tertentu untuk berkolaborasi menyanyikan lagu-lagu Amy lainnya," saran Saiful.

Amy pun kala itu terlihat mengangguk dan menerima masukan tersebut untuk dipelajari.

Sementara, sejumlah penggemar penyanyi lengendaris Malaysia Amy Search mengunggah dua dari tiga lagu yang disuguhkan pada jamuan makan malam yang disponsori Kementerian Komunikasi dan Multimedia Malaysia, Minggu malam lalu.

"Jujur saya kembali bernostalgia dengan lagu-lagu itu. Apalagi kemarin itu langsung dari pelantunnya," kata Muhammad TM warga Bengkulu.

Ia mengaku lupa dengan lagu "Kerja Gila" dibandingkan dengan "Isabella", namun syairnya cukup mengena apalagi dengan hentakan musik yang seimbang.

"Saya buka di youtube, kemudian pindahkan ke telepon seluler dan sering diputar," kata dia.

Ia pun kemudian menirukan lagu tersebut dan hafal meski dengan logat Jawa kental. Begitu pun "Isabella" ia pun cukup hafal.

Warga lainnya Feriando mengaku malam itu langsung mengunggah dari smartphone yang dimilikinya.

"Sudah lama banget saya gak dengar lagu Amy. Waktu itu muncul saya mungkin baru kelas dua SD," terangnya.

Ketua PWI Cabang Bengkulu Sukatno mengatakan selama ini ia hanya mendengarkan atau menyaksikan melalui layar kaca, tetapi malam itu langsung dari pelantunnya.

"Saya sering mendengar lagu-lagu Amy. Tapi kemarin langsung dari yang bersangkutan," kata dia.

Pada jamuan makan malam itu juga dilakukan penandatanganan kerja sama antara Kanto Berita Malaysia Bernama dan Kantor Berita Indonesia Antara, khusus soal televisi.

          Undang Wali Kota Bengkulu
Menteri Komunikasi dan Multimedia Malaysia Dato' Seri Ahmad Shabery Cheek mengajak Wali Kota Bengkulu melawat ke Malaysia sebagai salah satu tokoh inspirator bagi pemuda negara itu.

"Kapan waktu yang sama kita sepakati, kita ingin wali kota datang ke Malaysia, dia tokoh yang bisa menginspirasi pemuda Malaysia, karena kalau yang tua memimpin sudah biasa, tetapi kalau pemuda yang memimpin dan didengarkan oleh masyarakat itu hebat," kata Dato Seri Ahmad Shabery Cheek di Bengkulu saat bertemu Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan.

Tanggal 29 November 2013, Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan tepat berumur 34 tahun, dan dia telah memimpin Kota Bengkulu selama satu tahun kepemimpinan terhitung sampai Februari 2014.

"Kita lihat, dia mengelola Kota Bengkulu dengan baik, jadi Pemuda Malaysia bisa mencontoh wali kota, tidak harus tua baru mengabdikan diri untuk mensejahterakan negara," kata Menteri Komunikasi Malaysia itu.

Selain mengundang Wali Kota Bengkulu untuk melawat ke negara jiran Indonsia itu, dia juga berencana membangun kerja sama di berbagai sektor, terutama di bidang pendidikan, kebudayaan dan ekonomi.

Sementara itu, menanggapi undangan Dato' Seri Ahmad Shabery Cheek, Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan akan meluangkan waktu yang tepat agar bisa bertemu dan berbagi dengan pemuda Malaysia.

"Akan kami usahakan, kami akan mencari waktu yang tepat, dan tidak mengganggu prioritas utama, yakni pembangunan Kota Bengkulu baik infrastruktur maupun kesejahteraan masyarakat," kata dia.

Dia juga mengatakan siap bertukar informasi pendidikan, kebudayaan dan ekonomi demi kemajuan Kota Bengkulu, menilik negara jiran sudah lebih maju di sektor tersebut.

"Menteri tertarik dengan budaya kita, kita juga akan belajar dari Malaysia, lihat Kuala Lumpur sudah maju di bidang ekonomi dan pembangunan, setidaknya kita beberapa tahun mendatang juga begitu, atau paling tidak, tidak terpaut jauh dari segi tersebut," ujar wali kota.

Sementara itu, Dirut LKBN Antara Saiful Hadi menyarankan agar PWI Cabang Bengkulu melakukan lawatan ke Malaysia untuk lebih mengetahui dan mempererat silaturahmi dengan jurnalis di sana.

"Saya yakin pengurus PWI Bengkulu mampu mencari sponsor untuk hal itu. Sebab, dengan bertandang ke sana bisa mendapatkan banyak informasi beragam," katanya.