Heryawan akan marahi Bupati Garut kawin siri

id gubernur jabar, pemanggilan bupati

Heryawan akan marahi Bupati Garut kawin siri

Gubernur Jabar akan panggil bupati Garut (FOTO ANTARA)

....Pemanggilan terhadap Aceng M Fikri tersebut juga merupakan bentuk perlindungan pihaknya terhadap kaum perempuan....
Bandung (ANTARA Sumsel) - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan rencananya akan memanggil sekaligus memarahi Bupati Kabupaten Garut Aceng HM Fikri terkait perkawinan siri bupati tersebut selama empat hari dengan seorang perempuan berusia 18 tahun, pekan depan.

"Minggu depan pokoknya, bisa Senin, Selasa. Pokoknya minggu depan. Kalau perlu saya marahin (Bupati Kabupaten Garut)," kata Ahmad Heryawan, usai peringatan Hari HIV AIDS Sedunia, di Lapangan Gasibu Bandung, Sabtu.

Ia menuturkan, pemanggilan terhadap Bupati Kabupaten Garut tersebut merupakan hal yang wajar dilakukan oleh seorang gubernur terhadap bupati/wali kotanya.

"Kan sesuai dengan UU bahwa seorang gubernur itu perlu membina bupati/wali kotanya. Untuk itu kita panggil," kata dia.

Menurut dia, pemanggilan terhadap Aceng M Fikri tersebut juga merupakan bentuk perlindungan pihaknya terhadap kaum perempuan.

"Itu jelas perlindungan wanita terlebih pejabat harus menunjukkan keteladanan dong bagi masyarakatnya," ujarnya.

Dikatakannya, kasus nikah sirih merupakan hal biasa jika menimpa masyarakat atau warga biasa.

"Namun akan menjadi berbeda jika itu dilakukan oleh public figure atau seorang pejabar," kata Heryawan.

Sementara itu, menyikapi pemberitaan menanggapi Pemberitaan Perkawinan Siri Bupati Garut Aceng HM Fikri, Institut Perempuan dalam siaran persnya menuturkan, diskriminasi terhadap perempuan terus terjadi.

Perkawanan siri Bupati Garut mengindikasikan ketidakpatuhan pejabat pemerintah terhadap peraturan perundang-undangan yang sejalan dengan HAM.

"Perilaku ini mencerminkan masih kuatnya pandangan yang mendiskiriminasi perempuan dan tidak memahami kewajiban dan tanggung jawab Pemerintah dalam melindungi HAM perempuan," kata Chairperson of Executive Board Institut Perempuan, R Valentina Sagala.(ANT)